Madani & Manusiawi

Great People, Bandung, West Java, Indonesia.

Posts Tagged ‘Equador

Bajingan di Podium GBK. Pembully AD di Pontianak. WNI di Equador 100% Nyoblos Pemilu. Indonesia, Siaapp ??

leave a comment »

Masih swing atau undecided voters ? Tonton Debat Capres ke-5 besok Sabtu. Teliti rekam jejak dan karakter paslon dari sumber kredibel ( terdaftar di Dewan Pers ) seperti MetroTV dan Trans7. Tanyakan pada diri, apa yang sudah kau lakukan untuk negara, sebelum tanya apa yang sudah dilakukan negara untukmu. Laksanakan kewajibanmu, baru menuntut hakmu. Nyoblos dulu, baru awasi pelaksanaan janji kampanye paslonmu.

IBU PERTIWI DIPERKOSA ? KORUPTOR DIBERI PENSIUN ??

Ini seri berikutnya capres 02 untuk mendulang suara setelah Indonesia bubar, punah, dan hankam rapuh. Di kubu PS sejauh ini berhimpun orang gagal, pemarah, pesimis, pecandu fitnah, hoax, radikal, menyusul koruptor. Apa sih yang mereka bisa ? Kerjanya cuma memaki pemilih 01 dan merusak legitimasi KPU ( terbaru hoax “server KPU sudah direkayasa untuk memenangkan capres tertentu”. Polisi sudah menangkap 2 buzzer. Salah satunya dokter. Kreator-nya via IG sedang diburu aparat. Semoga tertangkap sebelum pemilu 17/4/2019 dan diumumkan ke publik secara luas, cara kotor yang dilakukan aneka jenis pendukung 02 yang dijejali pesimisme oleh PS dan BPN sehingga pada panik dan kalap. Di video yang viral, terlihat relawan 02 sedang membahas hoax tsb di rumah ex- bupati Serang ( EMI, 8/4/2019 ). Pemirsa EMI meminta surveyor abal-abal dipidana mulai sekarang, agar tak terjadi pembelahan pemilih lebih parah lagi seperti pilpres 2014 karena rilis pesanan yang ngawur itu )

Di GBK, Minggu, 7/4/2019, PS yang bilang korupsi di negeri ini sudah stadium 4, ternyata akan mengampuni koruptor yang bertobat dan akan memberi sebagian uang rakyat yang dicurinya sebagai uang pensiun. Cara nyeleneh yang tak pernah dilakukan di muka bumi ini, termasuk negara yang berhasil memberantas korupsi, kata ICW. Korupsi dilakukan orang ( terlihat ) pintar, terlihat ( bertopeng ) baik, tapi sebenarnya tamak di tempat tersembunyi. Mana mau dia mengaku jika ditawari uang pensiun ? Lebih baik tutup mulut, pegang duit yang jauh lebih besar. Kalau pun diampuni, diberi pensiun, negeri ini benar-benar menjelma surga koruptor di tangan PS. Gak ada matinye. PS omong kosong begitu, sekedar ingin dicoblos. Nafsu berkuasa menghilangkan akal sehatnya ( siapa saja para pembisiknya ? ).

Selama ini, KPK menunjukkan bukti-bukti kejahatan ( lebih banyak daripada kasus OTT ) sampai si koruptor speechles, tak berkutik. Sangat jarang yang mau mengaku dengan kesadaran sendiri.

Koruptor mestinya dihukum fisik ( di penjara tanpa perlakuan istimewa ) maksimal ( mati/ seumur hidup ), dimiskinkan dan diberi sanksi sosial ( dipermalukan dengan tangan terborgol menyapu jalan protokol ). Tiga jurus kombinasi pamungkas itu yang belum diterapkan terhadap sebagian besar terdakwa korupsi sehingga korupsi masih merajalela.

Selain menebar angin surga untuk para koruptor di luar sana, janji gombal nan kadal ini juga untuk melindungi para mantan napikor di DCT ( terbanyak dari Grd ). Caleg terbanyak tak melaporkan LKHPN juga dari Grd. Yang paling rajin melaporkan LKHPN ( harta kekayaan ) adalah partai Nasdem ( EMI, 9/4/2019 )

Tentang “ibu pertiwi diperkosa”, ini sudut pandang orang yang merasa gagal dan melihat segala sesuatu dengan kaca mata buram. Masa rezim Orba ( di mana PS mendapat konsesi tanah dari penguasa sekaligus mertuanya saat itu ), aset negara mulai diobral ke pihak asing ( tahun 1967 ), termasuk kontrak karya Freeport di Papua yang sangat merugikan Indonesia. Mestinya, PS menghentikan ‘pemerkosaan’ itu sejak awal. Bukannya sekarang ( pahlawan kesiangan ), sesudah Jokowi merebut tambang Papua, blok Rokan, Mahakam dari perusahaan asing dan mengembalikan ke ibu pertiwi. Ibu pertiwi justru sedang banyak prestasi sekarang ( BBM satu harga, MRT, Trans tol di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, masuk 4 besar Asian Games, dsb, yang tak mampu dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya ). So, nikmat mana yang sedang kau dustakan ? ( jauh lebih banyak keberhasilan yang diraih Jokowi selama 4 tahun ini, daripada kekurangannya ). Akui saja, itu lebih rileks dan mengesankan.

NDAS-MU BAJINGAN PS. BEGINIKAH PUTRA BEGAWAN ? Capek deeh..

Tegas, emosional, dominan, ambisius adalah ciri PS, kata pengamat/ surveyor Khudori di Prime Time News ( MetroTV, 9/4/2019 ). Merakyat, sederhana, jujur, kalem adalah ciri Jokowi, menurut 200 psikolog. Jokowi disukai kelas menengah ke bawah yang merupakan bagian terbesar dari piramida sosial. PS disukai kelas atas yang berkarakter dominan dan memerintah bawahan ( di WAG lingkungan, saya lihat tipe dominan/ penindas/ berkata kasar/ merendahkan tampilan fisik orang lain, juga cenderung memilih 02 dengan retorika dan kesembronoan yang mirip ( karena malas mikir, malas kerja sehingga gagal dan melampiaskan kegagalan dirinya pada Jokowi yang tak seperti mereka ). Mereka tak risih dengan diksi “diperkosa, bajingan, ndas-mu” ( kepala-mu ), karena mereka juga kerap melakukan hal itu untuk menekan orang lain agar menuruti kemauannya. PS mudah tersulut emosi, meledak-ledak dan menggebrak-gebrak meja/ podium di GBK ( sampai minoritas 1998 kembali trauma dan siap-siap ngacir ke luar negeri ) ya kita makin mantap pilih paslon 01 Jokowi-Ma’ruf kan ? Orang hebat, kuat menahan hawa nafsunya. Datang ke TPS dan pastikan yang santun, merakyat dan kerja nyata seperti Jokowi yang terpilih sebagai presiden RI ( lagi ).

( entah bagaimana dulu begawan ekonomi SD membesarkan PS dan HD ? Terlalu sibuk bekerja-kah ? Atau dampak pengasuhan beda keyakinan ? Lebih 15 tahun ini energi kita tersita untuk meredakan dampak ekspresi marah-marah PS dan makian para pendukungnya terhadap anak bangsa lainnya. Saya pernah membaca rekam jejak PS sebelum dia nyapres, khususnya di militer, bahwa dia kerap berkonflik dengan rekan dan atasannya. Pernyataan “saya lebih TNI dari TNI” di Debat Capres 4 kemarin menggambarkan superioritas-nya yang sulit menerima input dari orang lain/ bijak. Mungkin ini bisa jadi bahan studi bagi para psikolog maupun penggiat parenting : bagaimana membentuk sikap patriotik yang benar dalam keluarga yang ortunya habis waktunya untuk mengabdi pada negara. Menyedihkan, jika sang negarawan tergerus reputasinya oleh ulah 2 anaknya yang kurang beradab. Menyandang nama besar ortu memang bikin stres anak yang selalu dapat fasilitas. Tuntutan besar tapi otak tak diasah untuk prihatin, sabar, berjuang dengan kekuatan sendiri. Hasilnya, karbitan dan marah-marah itu. Ambisi tak sepadan dengan kemampuan ).

Semoga perundungan anak dan perpecahan bangsa tak terjadi lagi. Amiin..

PERUNDUNGAN DI MEDSOS & CONTOH BURUK DI PODIUM.

Kasus AD ( 14 tahun, murid SMP ) dikeroyok 12 siswa SMA, dikoreksi jadi 3 orang, lalu terakhir 1 pelaku adalah contoh bullying oleh netizen ( EMI, 12/4/2019 ). Polisi sudah memeriksa korban AD pada 2 dan 5 April 2019, namun tak ditemukan bekas luka fisik padanya. Setelah diperiksa aparat, yang terjadi adalah perkelahian satu lawan satu, bukan pengeroyokan. Tiga orang yang dituduh mengeroyok, kini yang di-bully netizen.

Medsos bagai pisau bermata dua. Di tangan dokter bedah, pisau bisa menyelamatkan pasien. Di tangan penjagal, pisau disalahgunakan untuk menghabisi korban. Di tangan orang berakhlak dan melek media, medsos jadi alat penebar kebaikan. Di tangan orang bego dan predator, medsos jadi alat perusak generasi muda dan pemecah belah bangsa. Hal itu sedang terjadi sekarang dengan membanjirnya berita hoax, fitnah dan kebencian karena ketiadaan pendidikan karakter di keluarga dan sekolah untuk men-filter ‘virus’ merusak itu. Di kedua tempat pendidikan pertama anak tsb, sangat langka diajarkan bagaimana menggunakan medsos/ internet dengan benar. Ada aturan dari pemilik platform : umur kurang dari 13 tahun dilarang memiliki akun medsos. Namun, percuma jika ortu yang justru membuatkan akun untuk anaknya karena ketidaktahuannya. So, ortu, guru dan anak harus tahu aturan medsos, selain budi pekerti dan aturan agama, sehingga tak tersesat dalam belantara medsos di mana para predator mengintai. Kiranya sudah perlu ada pelajaran menggunakan medsos di kelas ( umur 6 tahun, banyak anak zaman now sudah dipegangi smartphone agar tak rewel atau mengganggu kesibukan orang tuanya. Padahal benih kerusakan ada di sana jika ortu tak membekali ‘anti virus’-nya ( filter karakter dan literasi media ).

Dari saling olok dan pamer di dunia maya, bisa berlanjut adu jotos di dunia nyata, lalu diteruskan lagi dengan perundungan di medsos oleh netizen lainnya, tanpa konfirmasi, seperti kasus AD. Apa generasi muda Indonesia akan dibiarkan seperti ini ?

Apalagi melihat contoh di ruang publik, yang dibilang negarawan atau kandidat pilihan, seperti PS, ternyata suka emosional, gebrak-gebrak podium, memaki bajingan dan ndas-mu ( kepalamu dalam bahasa Jawa yang sangat kasar ) terhadap raihan 5% pertumbuhan ekonomi capres petahana. Pendukung 02 sontak membela membabi buta dan merilis survei internal unggul 62% ( ala surveyor abal-abal tahun 2014 yang tak terdaftar di asosiasi dan KPU, juga tak pernah sama dengan hasil hitung manual KPU sebagai dasar penetapan pemenang pemilu. Beda dengan surveyor di asosiasi, seperti IB, CP, SMRC dan LSI sudah terbukti dan teruji hasilnya sama dengan pemenang hasil hitung manual KPU ).

Pemirsa EMI, minta suryeyor abal-abal semacam ini segera ditindak aparat agar tak terjadi klaim kemenangan palsu yang makin memecah belah bangsa. Rilis surveyor yang tak terdaftar di KPU sudah dilarang sejak 19 Maret 2019 lalu, karena hal ini bisa jadi modus lanjutan untuk mendelegitimasi hasil KPU yang sudah mereka tuduh curang. Para penuduh ( dari 02 ) ini sudah menebar hoax 7 kontainer surat suara dicoblos, hoax server KPU di Singapura direkayasa, dan hoax hasil pemilu luar negeri sudah ada. Kurang apa lagi ? Gak kapok-kapok..

Kebohongan dan kekasaran di ruang publik ini jadi contoh buruk yang tak sadar ditiru anak-anak karena direpetisi terus. Kita harus tegas menghentikan. Kominfo, kemendikbud, aparat, Bawaslu, KPAI, KPPAD, pemerhati anak, psikolog, ortu, guru dan civil society harus turun mencegah kerusakan ini agar tak meluas. Video kekerasan teroris, capres, caleg, guru, anak disensor mulai dari sekarang dari ruang publik yang mungkin dikonsumsi netizen, terutama anak di bawah umur ( nalarnya belum matang ). Ada tools dari Kominfo dan aplikasi Polisiku untuk melaporkan tindak kekerasan fisik atau verbal. Agar terverifikasi kebenarannya, sekalian diproses jika memang benar terjadi ( delik umum ) sehingga aparat lebih gesit bertindak, dan kerusakan generasi penerus bangsa bisa dicegah.

SYIAR ANAK NEGERI 2019

Sudah dibuka kembali program Syiar Anak Negeri di MetroTV yang akan menyeleksi grup nasyid dan dakwah dari kalangan pelajar sampai terpilih 12 grup yang akan tampil di TV saat Ramadhan.
Silakan daftar di https://site.medcom.id/syiar, pendaftaran ditunggu sampai 15 April 2019. Ayo jadi bagian dari Syiar Anak Negeri 2019 !

#knowledgetoelevate
#SANMetroTV2019
#SyiarAnakNegeri2019

JUMAT BERKAH DAPAT BENSIN GRATIS. Caranya ?

Pengen dapat BBM gratisan ? Hafal dulu surat Al-Kahfi, lalu tunjukkan ke pengusaha yang mengadakan program Jum’at Berkah ( Khazanah, Trans7, 12/4/2019 ).

Pemilik SPBU berjilbab ini ingin bisnisnya berkah, kosumennya berkah dan Indonesia berkah. Setahu saya di akhir dunia nanti ada PD 3 ( melawan zionis Israel ) dan PD 4 ( melawan Yajuz Majuz jilid 2 ). Surat Al-Kahfi ( firman Allah ) bisa melindungi kita ( ketika bersembunyi di gua ) dari kejaran musuh/ Dajjal. Kalau mulai menghafal sekarang, selain dapat voucher isi bensin gratis dari pengusaha, dapat pahala dari Allah sekarang, juga dapat perlindungan-Nya di hari-hari mendebarkan itu.

WNI DI EQUADOR 100% NYOBLOS. INDONESIA ?

Kemarin, puluhan WNI yang tersebar di wilayah Equador sudah melaksanakan hak pilihnya ( Headline News, MetroTV, 10/4/2019 ). Mereka berkumpul di Kedubes RI untuk nyoblos dan bersilaturahmi, kata dubes ( ada acara makan pagi, siang, malam dan olahraga bersama ). Yang tak bisa hadir karena berbagai kendala dapat menyalurkan hak pilih via pos. Selanjutnya, kotak suara diamankan petugas untuk dihitung tanggal 17 April 2019.

CLOSING

Jangan lupa nonton Debat Capres Final, Sabtu, 13 April 2018 di MetroTV mulai jam 5 sore ( diskusi para pengamat dulu ). Jangan lupa nyoblos pileg dan pilpres 17 April 2019 di TPS masing-masing. Kota Bandung sudah siap dengan semua surat suara dan peralatan yang diperlukan. Di pilkada 2018, lebih 75% warga Bandung di DPT nyoblos. Semoga di pemilu 2019 lebih baik lagi. Jangan kalah dengan WNI di Equador yang bisa 100%. Ulah golput, nyak..

( kalau pusing, coblos saja capres-nya 01 Jokowi-Ma’ruf dan caleg-nya Nasdem/ partai nomor 5. Insya Allah amanah ).

Ingat, 14-16 April 2019 Masa Tenang, dilarang kampanye lagi, termasuk di medsos. Ingat 8-14 April 2019, waktunya pemilih WNI di luar negeri nyoblos. Dihitung suaranya, tanggal 17 April 2019 barengan kita di Indonesia. Jangan termakan hoax dan menyebarkan hoax. Jaga pemilu agar berjalan aman dan lancar. Ini reputasi kita. Siapa kita ? INDONESIA !!

====================

INFO PEMILU :

INFO ACARA MENDATANG :

INFO BANDUNG, JABAR

INFO PAPUA

INFO SEHAT :

I

INFO INFRASTRUKTUR :

INFO EKONOMI :

Dana investor asing di Indonesia di bawah Malaysia dan negara ASEAN lainnya, kata ekonom Faisal Basri. Indonesia tidak di bawah kekuasaan asing ( EMI, 12/4/2019 )

INFO LIFE SKILLS :

INFO PEJUANG :

INFO HUKUM :

Kasus NB perlu kita lihat secara berimbang. NB sudah 12 tahun berada di KPK ( idealnya, maksimal 10 tahun di posisi sama ). Ada kasus Cicak vs Buaya jilid I dan II selama keberadaan penyidik senior ini di KPK. Terakhir ada isu bocornya rencana sejumlah OTT, seperti di hotel Brbd yang gagal, yang berujung sejumlah penyidik kurang percaya ( disharmoni ) terhadap pimpinan/ komisioner. Sebelumnya, NB juga tak harmonis dengan direktur penyidikan AR. NB tak menyebut nama jenderal yang dituduhnya terlibat dalam kasus penyiraman dirinya, meski Kapolri Tito sudah memintanya.

Yang ingin saya sampaikan : ‘rumput keras’ yang sudah terlalu lama menguasai ‘medan’ sampai menghegemoni institusi, tidaklah sehat. Komisioner/ ketua, meski baru 1-5 tahun di KPK, tetaplah harus yang dominan dan mengendalikan anak buahnya sesenior apa pun dia, karena biduk butuh satu nahkoda agar lajunya tak limbung ( jika 2 nahkoda bisa limbung, karena beda visi/ arah dan cara/ selera dalam menangani kasus ).

Jika terjadi dualisme kepemimpinan ( misal, ayah ibu punya sifat kontras/ beda prinsip, dan keduanya tak mau kalah ) maka si anak buah akan mencari keuntungan dengan memanfaatkan kelemahan/ ketakharmonisan tsb. Ayah royal-malas vs ibu hemat-disiplin. Si anak jadi bingung mengikuti yang mana ? Ayah ibu sibuk berargumen membenarkan diri sendiri, sampai letih, sampai alpa mengawasi anak yang akhirnya ikut ajakan teman begajulan di luar rumah. Begitulah situasi yang komandonya tidak satu suara di satu institusi ( keluarga, institusi terkecil dari negara yang diikat dengan UU Perkawinan ).

Situasi saling menghegemoni di KPK, membuat pengawasan terhadap SOP dan rekrutmen tidak fokus. Kuda ‘troya’ atau OTT bocor berangkat dari sana. Arogansi dan baper-nya si ‘rumput keras’ bisa memercik perlawanan tak perlu dari pegawai institusi lain atau tersangka korupsi. So, ‘rumput keras’ perlu dicabut, jika keberadaannya mulai mengganggu rantai komando dalam institusi yang hirarkis. Rekan aktivis perlu melihat dari perspektif ini. Tak ada asap jika tak ada api. Saya pribadi memilih Kapolri Tito daripada NB jika keduanya diadu dalam banyak hal, juga kasus 2 tahun ini. Think and act wisely, will you ?

Setahu saya, bukan sifat pendukung 01 yang brutal begini. Yakin, mereka bukan gerombolan liar yang dibayar untuk merusak reputasi kampanye 01, pak polisi ?

INFO LUAR NEGERI :


Written by Savitri

12 April 2019 at 16:10