Madani & Manusiawi

Great People, Bandung, West Java, Indonesia.

Jaga Damai Papua

SUKSES MEMBEKUK KKB TERORIS, PAPUA SUKSES MEMBASMI CORONA ? Lebih bandel dari separatis..

Negara tak boleh kalah dari teroris/ KKB terlebih setelah menyerang pos Koramil Jila dan melukai anggota TNI ( 9/3/2020 ), lalu menewaskan Graeme Thomas Wall ( karyawan Freeport pada 31/3/2020, jenazah dipulangkan ke Selandia Baru 2/4/2020 ) juga melukai satu WNI karyawan PT. FI ( polisi melihat 6 selongsong peluru dan 13 peluru tak terpakai di TKP penembakan/ bus karyawan, mengungsikan 900 orang ke Timika, mengerahkan aparat untuk menjaga warga sekitar agar tak resah ).

Mendagri Tito Karnavian meminta TNI dan Polri memperkuat pengamanan Papua pasca penembakan oleh KKB pimpinan Egianus Kagoya ( 13/1/ 2020 ). Polda Papua di-back-up Mabes Polri terus mengejar terduga pelaku penyerangan tsb. Mahfud MD menegaskan pemerintah RI sepenuhnya menguasai Tembagapura ( 18/3/2020 ) dan menyelesaikan gangguan keamanan dengan langkah penegakan hukum yang melibatkan aparat kepolisian. Pasukan TNI berhasil menguasai Markas Kelompok Kriminal Bersenjata ( 30/3/2020 ) sekaligus menjaga keamanan warga di distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Dua anggota KKB tewas ( 10/4/2020 ) dalam penyergapan Nemangkawi, ditembak tim pemburu ( satgas gabungan Polri-TNI ) karena hendak menembak petugas sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur. Saat ini situasi di Timika pasca penindakan tegas tsb cukup aman dan kondusif.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bilang ( di Prime Time News, MetroTV, 16/4/2020 ) : sudah menangkap 8 anggota KKB ( bersama 5 senpi, senjata tajam, karena melawan petugas setelah membunuh karyawan PT. FI dan mengganggu ketenteraman warga ). Mayjen TNI Herman Asaribab, Pangdam Cenderawasih asli Papua, bilang, Indonesia mengerahkan 250 prajurit TNI untuk misi perburuan penembak warga negara Selandia Baru tsb sampai terkapar tewas ( 7 dari 8 yang dibekuk ).

Ada sekitar 300-an anggota KKB yang didukung persenjataan dari Filipina ( 5 nelayan Indonesia di MetroTV, 27/4/2020 terlihat diborgol/ ditangkap kelompok Abu Sayyaf yang minta tebusan Rp 3 miliar per 2 orang ke pemerintah RI. Bikin repot menlu Retno lagi. Teroris Filipina Selatan berbaiat ke ISIS dan KKB dikompori BW di Inggris/ proxy-war AS ) dan PNG/ Papua Nugini ( pasukan TNI Kodam Siliwangi – Jabar sudah dikirim ke perbatasan RI – PNG. Untuk memukul mundur KKB ke wilayah donaturnya ? Biar nyaho ).

Diduga kuat ada orang dalam PT. FI yang bekerjasama dengan pentolan KKB, VK, BW-Inggris, tambah Waterpauw. Who’s that ? ( spy US ? kudu diciduk, selain Kapolda berjanji menegur anak buah yang viral menakuti warga bandel physical distancing dengan pukulan rotan. Cukup ditegur + disuruh push-up, jika masih melanggar baru ditilang / denda maksimal Rp 100 juta bagi pelanggar sesuai UU no.6 tahun 2018, Pak. Gak pake lama, pasti bikin ngeri kapok. Masa isolasi diri gini Rp 100 ribu saja sudah sangat berharga. Orang lebih takut dimiskinkan, apalagi dibui berjejalan di penjara over kapasitas masa Covid-19 yang ditarget vaksinnya Gates puluhan juta pasien. Kini ‘baru’ 3 juta orang terinfeksi. Hiii.. ).

KOREM 181/ PVT SORONG, PAPUA BARAT. Halau illegal fishing, teroris, melatih warga simulasi gempa..

Korem 181/ PVT Sorong, Papua Barat melakukan pembinaan teritorial, melatih para prajuritnya teknik operasi militer, pembebasan sandera, menemukan dan menghancurkan musuh, mencegah dan menghentikan aksi terorisme. Korem ini memiliki Batalion Yonif Raider 762 ( kekuatan satu raider setara 10 prajurit ), dan mendukung tugas Kodam 18 Kasuari dalam menjaga 18 kabupaten/ kota di Papua Barat ( Komando, MetroTV, 22/3/2020 ).

Komandan Korem 181/ PVT Sorong, Papua Barat, Brigjen TNI Yulius Selvanus mengapresiasi kinerja Kodim 1805 Kabupaten Raja Ampat yang dengan keterbatasan mampu menjalankan tugasnya dengan baik ( Antara, 5/2/2020 ). Danrem juga berharap prajurit Kodim Raja Ampat senantiasa menjunjung tinggi sapta marga, sumpah prajurit, dan delapan wajib TNI.

Menjadi prajurit bukanlah hal mudah, butuh semangat tinggi serta pantang menyerah. Menjadi prajurit handal dan profesional merupakan suatu kebanggaan, karenanya harus dijaga dengan baik, terutama kemampuan, kemahiran, dan kecakapan dalam melaksanakan setiap tugas. Rendah hati, tidak minder dalam menjalankan tugas, mampu mengendalikan kondisi sosial yang ada, lakukan komunikasi sosial dengan siapa saja, pertahankan kondisi keamanan yang sangat kondusif ini.

Danrem Yulius bangga dengan babinsa ( diantaranya, babinsa Yapen Barat mengedukasi anak tentang kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan sabun, terlebih di masa pandemi Covid-19 ) yang merupakan ujung tombak dari komando atas dan berpesan mereka selalu jaga kesehatan dengan sering berolahraga agar kuat melaksanakan tugas berat.

Simulasi penanggulangan gempa dan tsunami dilakukan bersama masyarakat setempat yang hidup di atas pertemuan 3 lempeng tektonik di Indonesia, bersama PMI, Basarnas, Pemda, dan BPBD, yang merupakan program TNI dan Pemda Papua Barat. Kodim 1805 Raja Ampat yang merekrut prajuritnya dari putra asli Raja Ampat sigap menghalau illegal fishing di wilayahnya. Warga Yenbuba Raja Ampat juga melarang keras penangkapan ikan di kawasan wisata menyelam destinasi unggulan tsb.

Gubernur Dominggus Mandacan bilang, kartu Prakerja untuk Papua Barat untuk lebih 25.000 penerima. Daripada mengganggu ikan lebih baik memanfaatkan program pemerintah, meningkatkan kapasitas diri dengan berbagi pelatihan yang disediakan gratis di kartu prakerja, atau mengabdi sebagai prajurit kebanggaan kita semua.

KIPRAH KODAM XVIII KASUARI, PAPUA BARAT YANG PALING TOLERAN.

Papua Barat ( Pabar ) beribukota Manokwari ( sebelumnya bernama Irian Jaya Barat ) ditetapkan UU no.45 tahun 1999 dan PP no. 24 tahun 2007, hasil pemekaran Provinsi Papua. tanggal 18 April 2007, berstatus otonomi khusus dan mendapat perlakuan khusus seperti provinsi induknya. Pabar punya KPUD sendiri dan menyelenggarakan pemilu pertamanya pada 5 April 2004.

Pabar terdiri 12 kabupaten, satu kota, 218 kecamatan, 95 kelurahan dan 1.878 desa ( wikipedia ). Provinsi yang dipimpin Gubernur Dominggus Mandacan ( lahir di Manokwari, Papua Barat, 16 Desember 1959 ) untuk periode 2017—2022 ini seluas 102.955 km2 ( lebih luas dari pulau Jawa ) dan berpenduduk 937.458 orang ( tahun 2018, kepadatan 9 orang per km2 ) dengan agama mayoritas Kristen ( 63% ) dan Islam ( 37% ). Suku asli Papua ( 51% ) dan warga pendatang ( 49% dari suku Jawa, Maluku, Sulawesi/ Bugis-Minahasa, NTT, Batak, Tionghoa ) bisa rukun.

Web : papuabaratprov.go.id

Sejarah Papua selalu berkaitan dengan wilayah-wilayah lain di Nusantara yang akhirnya secara bersama-sama membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ). Sejak awal, penduduk Papua merupakan keluarga besar penduduk yang mendiami wilayah Nusantara. Kerajaan Sriwijaya tercatat pernah mengirim Janggi/ burung asli Papua ( Samudranta ) pada Kerajaan China.

Tahun ini, Papua Barat, Maluku/ Sulut, dan NTT menjadi daerah paling toleran di Indonesia menurut survei Kemenag, mengalahkan Jakarta, Aceh dan Sumbar yang dinilai paling intoleran dalam beragama ( dan berinteraksi antar suku ). Apa rahasianya ?

Salah satunya, mungkin Kodam XVIII/ 18 Kasuari yang juga hasil pemekaran Kodam 17 Cendrawasih, Papua. Kodam Kasuari dibentuk TNI pada 19/12/2016 dan beranggotakan 4.000 prajurit ( Komando, MetroTV, 8/3/3020 ), membawahi 2 korem, 4 kodim, 1 brigade tempur 761 di Kabupaten Manokwari. Pangdam Mayor Jenderal TNI Joppye Onesimus Wayangkau ( lahir di Serui, Papua, 17 Juli 1962 ) dan sebagian besar prajuritnya adalah putra asli Papua. Mereka dilatih intelijen, operasi militer, diperbantukan ke Polri, ikut bakti sosial, membina wilayah teritorial, melakukan pengobatan, menggelar fun game, seperti lomba mewarnai untuk anak-anak, membagikan obat gratis, bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat bertajuk : TNI adalah Kita.

Jika di Kodam Sriwijaya, anak suku dalam Sumsel bisa jadi prajurit TNI, maka di Kodam Kasuari, anak suku dalam Arfak dari pedalaman hutan lebat pegunungan Arfak sejauh 4,5 jam perjalanan yang lebih banyak medan berat, terjal, ( namun punya Danau Anggi yang indah ) juga bisa jadi prajurit TNI. Menurut prajurit asal Arfak, di wilayah pedalaman mereka : senjata tak boleh terlihat di depan umum. Putra daerah lebih memahami tabu di kampung halamannya, sehingga pendekatan teritori melalui warga lokal yang ditempa nasionalisme sebagai prajurit TNI bisa lebih pas. Anak suku dalam Arfak diprioritaskan, dan menempuh prosedur kesehatan jasmani, serangkaian tes, seperti prajurit TNI lainnya di Indonesia.

RIBUAN WARGA PAPUA MENGUNGSI LAGI.

Jika kemudian terdengar berita pagi ini, KKSB kembali berulah di Papua/ Timika, sampai seribuan warga terpaksa mengungsi, kuat diduga ada pihak eksternal yang memodali dan mengompori gerakan kriminal separatis ini. Papua Barat saja bisa toleran, kenapa Papua belum bisa ?

( drone Pindad yang dipasangi senjata sudah jadi belum ? Seperti Rusia, kita perlu tangan besi menghentikan para kriminal yang sudah di-brainwash pihak asing ( juga VK ex-LBH ). Seperti pemerintah Suriah yang memukul mundur teroris ex-ISIS, FSA, HTS cs hingga ke perbatasan Turki tempat Erdogan memodali mereka senjata. Para KKSB perlu dipukul mundur hingga ke Australia dan Papua Nugini biar para pendukung KKSB itu nyaho repotnya ngeladeni para ‘kalajengking’ tak tahu diri dan tak pernah puas ini ).

BURU/ PUKUL MUNDUR KKSB HINGGA KE P.NUGINI / AUSTRALIA. Biar mereka tahu rasanya diteror ‘kalajengking’..

Lennis Kogoya ( Prime Time News, MetroTV, 9/3/2020 ) meminta agar jangan sampai tempur dalam menyelesaikan ex- OPM/ KKSB. Ini seperti simpatisan ex-ISIS/ 212 yang minta teroris/ ex-WNI ex-ISIS dipulangkan. Pemerintah Suriah yang berbaik hati memberi amnesti pada ‘jihadis’ pemberontak di Idlib, malah dikhianati mereka dengan ledakan bom beruntun di Damaskus ( dibantu serangan rudal Israel ) begitu rekan teroris mereka dikalahkan tentara Suriah di Idlib. Ex-OPM/ KKSB yang meneror penduduk Papua, menyerang serta membunuh polisi dan TNI, sudah bukan manusia lagi. Kalau diterawang, isi kepala/ kemanusiaannya sudah hancur lebur tak bersisa. Ada bahan kimia/ terapi psikis/ brain-wash yang dibuat zionis/ AS-Israel-Barat yang membuat manusia berubah jadi mesin pembunuh. Doktrin zionisme yang ditanamkan sejak TK di Israel juga mengubah sebagian etnis Yahudi/ ekstrimis merasa ras terunggul yang dibenarkan membakar orang lain. Puluhan tahun tak cukup mengembalikan mereka menjadi manusia normal, seperti kanker stadium 4 yang tak bisa disembuhkan. Tinggal menunggu ajal. Sebelum mereka menciptakan teroris/ KKSB baru dengan doktrin/ teror berikutnya, Polri-TNI perlu menegakkan hukum secara tegas terhadap para pelaku. Kalau tak mempan, buru mereka dengan drone/ Densus-88/ Kopassus sampai mereka mundur ke wilayah Papua Nugini dan Australia yang selama ini menyokong pemberontakan mereka. Lebih baik KKSB jadi warga negara mereka jika lebih mendengar mereka daripada Indonesia. Di Indonesia, mereka cuma parasit yang menyusahkan. Mestinya mereka bersyukur melihat saudara se-Papua punya kehidupan dan pembangunan yang berangsur membaik. Jika malah sirik/ terancam tak leluasa merampas harta/ ternak warga lagi, itu patut dipertanyakan : benar parasit atau benar peduli ? Lennis dan putra Papua lainnya juga harus punya sikap jelas dan tegas pada separatis sadis ini. Kegamangan yang plintat-plintut ini jadi ruang subur bagi para pelaku untuk melipatgandakan kekerasannya. Namun, jika semua warga Nduga/ Papua, bersatu padu, berani melawan KKSB, maka nyali KKSB yang menciut. Jika manusia menjadi pemberani dengan imannya kepada Tuhan, maka setan di kepala KKSB yang justru rontok menyerah. Jangan terbalik.

Sebelum saya/ TB disembuhkan, ada perjuangan menyakitkan dan trauma jiwa ( marah pada alm. ayah ) yang harus saya pulihkan dulu. Begitu juga trauma DOM di Papua, juga harus dikendalikan, agar kehancuran lebih besar ( KKSB merajalela ) bisa dicegah. Dukung Kapolda Papua mengerahkan anak buahnya ( dibantu Densus/ Kopassus ) memburu KKSB sampai keok atau mundur ke negara tetangga ya.. bersikap patriot, bela penduduk yang lemah/ pengungsi dengan hati pemberani. Pemimpin memberi contoh.

Kedaulatan negara di Rusia dan Suriah, juga banyak negara lain ditegakkan secara tegas, terus menerus, sampai kaum separatis/ teroris bosen melawan dan menyerah. Adu stamina. Pemerintahan Jokowi sudah cukup memperhatikan kesejahteraan Papua ( sampai bikin iri NTT dan Maluku ). Tinggal penegasan hukum secara terus menerus seperti militer Rusia dan Suriah yang gak ada matinye itu. Gigih ! Kita masih menghadapi perang ratusan tahun melawan Barat/ zionis. Palestina dan Papua menjadi medan ‘pertaruhan’ kita untuk bisa menang dan menuntaskan perang menjengkelkan ini. Siaapp ??!

3 SOLUSI WAMENA. Kemenlu & Kominfo Cegat Hoax.

Ragil, pemirsa EMI ( MetroTV, 9/10/2019 ) dari Kaltim, Dr. Bahang dari sekolah tinggi filsafat Wamena, Eliza dari Manokwari, Papua Barat, menyarankan : agar 7 tersangka rusuh Wamena yang ditangkap polisi diungkap ke publik agar tak timbul distrust ( 10 tersangka kerusuhan Wamena 23/9/2019, 3 orang berstatus DPO. 33 tersangka kerusuhan Papua 19/8/2019 ). Kemenlu dan Kominfo perlu segera memutus mata rantai info menyesatkan/ hoax provokatif dari luar negeri ke Papua, juga info/foto-video provokatif/ bias dari separatis Papua ke luar negeri, yang selama ini merongrong kedamaian di Papua.

Lalu, bentuk forum umat beragama/ tokoh lintas agama, forum deradikalisme, forum budi pekerti, kebersamaan/ integrasi sosial, juga gelar seminar-seminar pencerahan, saling kunjung mengunjungi antar warga/ unsur masyarakat di Papua, sehingga ketika terbetik info intelijen akan ada demo atau rencana kerusuhan, polisi tinggal meminta tokoh forum-forum tsb untuk melakukan pendekatan pada kelompok-kelompok yang akan mengganggu keamanan/ ketertiban umum tsb ( untuk meredakan amarah/ konflik sampai membatalkan rencana anarkisnya ), seperti yang diterapkan Kaltim dengan sukses ( sampai terpilih jadi DKI baru ). Aparat tinggal memfasilitasi.

Para pemirsa EMI itu juga meminta pemerintah menghentikan angkutan gratis ( Hercules ) yang disalahgunakan orang Papua pendatang yang bukan pengungsi ( dari semula 8000 pengungsi, kini 15.000 orang. 7000 penumpang aji mumpung ? ). Semalam, saya lihat di Prime Time News ( MetroTV, 9/10/2019 ), sekitar 100-an pengungsi Wamena di Jayapura, sudah mau kembali ke Wamena, tempatnya hidup dan bekerja. Pemerintah menjamin keamanan mereka/ pendatang dan warga asli Papua dengan menambah pos-pos penjagaan.

Ringkasnya : dalam waktu dekat, solusi bagi Wamena : membuat pos-pos keamanan mitigasi/ mengantisipasi bandit separatis agar tidak turun gunung kembali menghancurkan fisik dan psikis/ trauma warga ( 33 nyawa Papua pendatang sudah melayang ), lalu memperbaiki prasarana dan fasilitas ekonomi yang rusak dibakar. Kominfo dan Kemenlu memutus rantai hoax. Selanjutnya, aktor negara bersama aktor adat membuka dialog/ integrasi sosial antar warga melalui forum-forum tsa. Para pengusaha/ pemilik bisnis/ toko membuka lapangan kerja bagi orang asli Papua yang selama ini seperti terpinggirkan dari akses ekonomi demi meningkatkan kesejahteraannya ( timpang dari warga pendatang karena ketinggalan dalam kemampuannya ). Papua pendatang bisa merekrut dan melatih putra asli Papua untuk menjadi pekerja atau rmanajer dalam toko atau perusahaannya agar kedua belah bisa sustain, saling sayang-percaya dan Papua damai. Jika sudah seharmoni ini, Insya Allah, pemantik dari luar Papua ( hoax rasis, fitnah adu domba ), serangan ormas radikal maupun separatis/ KKSB, tak lagi mempan membakar Papua. Semoga bisa terealisasi. Amiin.

UPDATE WAMENA dan AMBON :

Wakil mahasiswa di Wamena meminta maaf atas peristiwa kerusuhan di daerahnya pada 23/9/2019 lalu ( Redaksi Pagi, Trans7, 5102019 ). Sejumlah pelajar terlihat mengecat bekas vandalisme demo pelajar pada 28-30/9/2019 lalu. Wakil OSIS/ pelajar di Jakarta itu mengatakan, bahwa pelajar pun bisa beraksi damai dengan membersihkan dan memperbaiki sisa demo anarkis yang dilakukan sejumlah oknum pelajar kemarin ( Prime Time News Pagi, MetroTV, 5102019 ).

Komunitas “Rumah Zakat” akan mengirimkan 5 relawan medis ( dokter, perawat ) dan 10 relawan posko sosial ke Wamena dan korban terdampak Gempa Ambon ( PRSSNI, 3/10/2019 ). Mereka akan membuat dapur umum bagi 50.000 pengungsi Gempa Ambon dan merawat korban luka. Sekitar 30 orang tewas ( termasuk prajurit TNI yang membebaskan 300-an sandera tahun 2017 ) dalam demo rusuh Wamena ( 23/9/2019 ), dan 8000 warga pendatang ( Sumbar, Sulsel, dll ) yang mengungsi saat pembakaran kios dan pamer kekerasan perusuh/ KMPB saat demo rekayasa dipicu hoax rasis guru pendatang pada muridnya yang sebenarnya tidak ada. Selama demo rusuh, warga pendatang berlindung di gereja-gereja dan masjid-masjid di Papua, tanda warga Papua pada dasarnya menerima para pendatang ( dan pendatang mestinya menerima pekerja dan rekanan/ mitra dari orang asli Papua sehingga terjalin rasa sayang dan saling menghargai/ integrasi sosial ).

PAPUA : BEDA KEPALA, BEDA VISI. SOLUSINYA..

Rudi, mengaku orang asli Papua di Jayapura, masih mempermasalahkan perjanjian New York 1962 ( padahal Pepera 1969 sudah dilewati dan diakui dunia internasional/ PBB bahwa Papua bagian sah dari NKRI ). Sebagian mahasiswa Papua yang kurang baca sejarah juga mudah dibelokkan/ dikibuli oleh media/ pihak asing yang tak berkontribusi apa pun bagi kemajuan Papua ( selain merecoki/ menebar hoax ). Kolonial Belanda atau pun sekutu/ AS-Inggris tempat separatis BW menebar fitnah, tak pernah membangun Papua. Masa Gajah Mada, Papua adalah bagian Nusantara ( ada peninggalan keris Papua ). Tahun 1949, Ratu Belanda mengakui tanah jajahannya ( Nusantara, termasuk Papua ) telah merdeka sebagai satu entitas, negara Indonesia. Fakta bahwa 5 danramil/ prajurit dan 2 pelaku rasis di Wisma Kalasan, Surabaya, sudah dihukum polisi juga tak disimak Rudi. Dia malah rewel mempermasalahkan 2 pelaku pematahan bendera ( padahal polisi juga lagi nguber VK dan 2 wartawan asing, terduga pematah bendera/ pemicu rusuh Surabaya yang berstatus DPO buruan Interpol itu ). See ? ( dalami dulu latar belakang masalah dari sumber kredibel, jangan asal sikat/ rusuh ). Look at the whole picture..!

Agus, pemirsa EMI yang ASN di Papua, menyarankan, agar kepala kampung yang tahu kondisi real di lapangan mestinya diajak dialog oleh Istana, bukan cuma ketua adat yang tak tahu persis persoalannya. Info di atas biasanya tak sampai ke bawah ( secara utuh ), begitu pula sebaliknya ( jika melewati sekian kepala/ meja ) sehingga rusuh terjadi lagi di daerah lain, karena akar masalah tak pernah diketahui secara jelas. Sungai di hulu keruh/ tak jelas, maka di hilir pun air sungai tak jelas, sehingga ketika grass root dipicu persoalan kecil saja, langsung terbakar amuk, seperti tak tertahankan. Distrust.

Sejak 4/9/2019 ada sekitar 1400 penambang tradisional ( asal Manado, Toraja, dll ) dari pegunungan Bintan mengungsi ke Kab. Bouven Digul ( Headlines, MetroTV, 7/9/2019 ) karena ada penyerangan. Mereka akan kembali ke daerahnya masing-masing setelah semalam menginap di Polres Bouven Digul, menurut reportase Desi Fitriani.

Di Wamena, lebih banyak pendatang ketimbang orang Papua asli ( seperti Kota Bandung sejak masa kolonial Belanda, yang disebut Parisj van Java, warga pendatang lebih banyak dari orang Bandung asli ), itu tanda orang Papua menerima pendatang, kata narsum Kansong di EMI ( MetroTV, 30/9/2019 ). Kaum separatis setelah gagal menciptakan konflik vertikal, antara negara dan warga Papua berkat kesabaran aparat yang paham situasi, kini kelompok separatis/ KMPB berupaya menciptakan konflik horisontal antara Papua pendatang dan Papua asli dengan hoax rasis guru pendatang ketika mendisiplinkan murid asli Papua, dengan harapan bisa menarik perhatian internasional, seolah negara Indonesia tak bisa melindungi segenap rakyatnya di Papua.

Solusinya : refleksi, koreksi, rekonstruksi, rekonsiliasi. Aktor negara bertemu aktor adat dengan gesit seperti kasus Sulawesi Utara sehingga masalah pemicu tak keburu rusuh seperti dulu di Maluku dan kemarin di Papua. Lalu memperbaiki kekurangan dalam pelaksanaan Otsus. Lakukan literasi medsos seiring pembukaan perlahan akses internet di Papua. Tiga tersangka perusuh yang demen pamer kekerasan di Wamena pada 23/9/2019 sampai menewaskan 30 orang harus diproses hukum secara proporsional. Tak ada yang dianakemaskan. Orang Papua asli, Papua pendatang dan aparat jika bersalah, semuanya sama-sama dihukum agar paham perbuatan buruk melanggar hukum tak boleh dillakukan di sini. Semoga Wamena, Papua, kembali damai. Amiin.

420 BEASISWA S-1 DARI MEDCOM

Medcom.id ( MetroTV, 4/10/2019 ) menawarkan 420 beasiswa S1 senilai Rp 40 miliar dari 21 perguruan tinggi swasta unggulan kepada generasi muda Indonesia ( termasuk putra Papua ) dengan cara mendaftar dan mengikuti seleksi OSC ( online scholarship competition ). Don’t miss it.. ! ( buruan daftar )

KPAI LARANG PELAJAR DEMO

KPAI ( komisi perlindungan anak Indonesia ) dan Kemendikbud sepakat melarang pelajar/ SMK ( di bawah umur/ di bawah 18 tahun ) ikut kegiatan politik ( demonstrasi, kampanye ) sesuai UU Perlindungan Anak.

Written by Savitri

12 Maret 2019 pada 11:59