Madani & Manusiawi

Great People, Bandung, West Java, Indonesia.

Wisata Papua, Indonesia

TAMAN NASIONAL LORENTZ, PAPUA.

Taman nasional terbesar ( luas 400.000 ha ) di Asia Tenggara yang berada di provinsi Papua ( luas 2,4 juta ha ) ini dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia Unesco/ PBB pada tahun 1999 ( IUCN Kategori II / Taman Nasional ) dan dikelola sejak tahun 1997 oleh Kementerian Kehutanan RI ( kini KLHK ). Sebelum tahun 1999, fasilitas/sarana pengunjung masih sangat terbatas.

Nama taman ini diambil dari nama penjelajah Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz, yang melewatinya tahun 1909 ( ekspedisinya yang ke-10 ). TN Lorentz bisa dicapai dengan penerbangan perintis dari kota Timika ke bagian utara kawasan ini dan ke bagian selatan dengan kapal laut melalui Pelabuhan Sawa Erma, dilanjutkan menapaki jalan setapak ke beberapa lokasi. Dari Kota Wamena ke bagian selatan kawasan TN Lorentz dengan mobil menuju Danau Habema, lalu berjalan kaki menuju Puncak Trikora.

Tanaman asli, hewan langka dan budaya lokal di TN Lorentz belum seluruhnya dipetakan dan dijelajahi . Cadangan mineral dan pertambangan berskala besar aktif beroperasi di sekitar TN ini, dekat proyek Konservasi Taman Nasional Lorentz, inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi. Sejak tahun 2003 WWF-Indonesia Region Sahul Papua melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan ini ( tahun 2003 – 2006 di Distrik/Kecamatan Kurima Kabupaten Yahukimo, tahun 2006-2007 di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.

TN Lorentz mewakili ekosistem terlengkap keanekaragaman hayati/ biodiversity Asia Pasifik dan salah satu dari tiga kawasan di dunia ber-gletser es di daerah tropis yang membentang dari puncak gunung bersalju ( 5.030 meter dpl ) sampai pesisir pantai hutan bakau dan tepian Laut Arafura, ter bentang spektrum ekologis menakjubkan dari kawasan vegetasialpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah. Gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang ke dalam tanah di Lembah Baliem ( wikipedia ) menjadi suguhan yang khas dan unik di kawasan ini.

Sebanyak 34 tipe vegetasi ( di hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar/ lereng, hutan hujan di bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak ), berjenis nipah ( Nypa fruticans), bakau ( Rhizophora apiculata ), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata. Ditemukan pula di TN, burung Pigeon Crowned Selatan, selain di hutan dataran rendah selatan New Guine. Ada 630 jenis burung ( 70 % dari burung yang ada di Papua ) dan 123 jenis mamalia di TN Lorentz. Ada 2 jenis burung kasuari, 4 jenis megapoda, 31 jenis merpati, 30 jenis kakatua, 13 jenis burung udang, 29 jenis burung madu, dan 20 jenis burung endemik, seperti cendrawasih ekor panjang ( Paradigalla caruneulata ) dan puyuh salju ( Anurophasis monorthonyx ). Satwa mamalia yang tercatat antara lain ; babi duri moncong panjang ( Zaglossus bruijnii ), babi duri moncong pendek ( Tachyglossus aculeatus ), 4 jenis kuskus, walabi, kucing hutan, dan kangguru pohon.

Diperkirakan kebudayaan berumur 30.000 tahun milik Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme, Suku Sempan dan Suku Asmat ada di sini, sebagian masih hidup terpencil di hutan belantara dan belum berhubungan dengan manusia modern. Suku Asmat yang identik dengan hutan atau pohon,
terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Batang pohon ibarat tubuh manusia, dahan sebagai lengan, dan buah sebagai kepala manusia. Pohon dianggap tempat hidup para arwah nenek moyang mereka. Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon ini ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dll.

Selamat menikmati keindahan dan kesegaran sepotong tanah surga yang jatuh di bumi cendrawasih ini. Jangan lupa permisi dulu pada penduduk setempat yang kasat maupun tak kasat mata, bawa sampah gunungmu turun ke bawah/ tong sampah masing-masing di rumah ( jangan mengotori gunung, hutan, padang, sungai, danau, dengan sampah plastik ), jangan bunuh satwa langka, jangan petik bunga edelweis, dll, ( datang saja lagi kalau kangen ), sehingga Taman Nasional Lorentz bisa tetap lestari dan membanggakan warga Papua dan Indonesia ya..

Written by Savitri

6 Maret 2020 pada 11:21