Madani & Manusiawi

Great People, Bandung, West Java, Indonesia.

Archive for November 2018

TOBAT EKOLOGIS PARA PEMBUNUH PAUS

leave a comment »

Paus sperma tewas mengenaskan dengan 5,9 kg sampah plastik di perutnya di Sultra. Polutan laut sudah sedemikian mengancam ekosistem laut kita. Stop buang sampah sembarangan, jika ingin Indonesia kembali jaya di laut. ( foto: republika )

Siapa mereka yang seharusnya segera bertobat ? Diantaranya pelaku pembuangan sampah plastik ke sungai dan laut ( terlihat di layar TV, orang di kapal buang isi tong sampah ke samudera lepas nan biru ). Teganya..

Apa gak mikir, penyu bisa mimisan karena sedotan plastik yang dibuang terhirup masuk lubang hidungnya, menancap hingga berdarah, seperti yang terjadi di perairan Kostarika.

Yang teranyar, paus sperma terdampar tewas oleh 5,9 kg plastik ( tali rafia, gelas dan botol mineral, terpal, sandal jepit, dll ) yang terpaksa ditelannya di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara ( EMI, 23/11/2018 ).

Pertobatan ekologis terhadap tindak pencemaran perairan oleh sampah plastik selama ini harus segera dilakukan, karena terus merusak ekosistem perairan akan berujung merusak kesehatan manusia. Serpihan plastik yang termakan ikan lalu termakan manusia akan menjadi kanker atau penyakit fatal. Apa warga sudah banyak yang sadar pentingnya kita tidak membuang sampah sembarangan ke sungai atau laut ? ( ingat, sedimentasi sungai dari sampah yang terbawa ke laut sudah membuat tsunami 17 cm jadi setinggi 6-7 meter yang menyapu bersih Kota Palu dan menewaskan banyak warganya 28 September lalu ? Warga membunuh paus dengan sampah plastiknya. Laut bersampah pun bisa membunuh warga dengan sedimen sampahnya. Sedimen sampah juga telah menyulitkan timSAR menemukan CVR pesawat JT610 karena terbenam lumpur yang ringkih mengaburkan pandangan ). Cukup kematian sebagai nasehat.

Dani, pemirsa EMI dari Malang, Jatim melihat warga di bantaran sungai tiap hari buang sampah ke badan sungai ( gak mikir kemakan paus dan penyu apa ? ) sampai ia usul pemkot dan pemkab pasang CCTV di tepian sungai ( seperti di Singapura dan London ) dan memberi sanksi denda atau kurungan bagi para pembunuh paus tsb ( perorangan pembuang sampah rumah tangga dan perusahaan pembuang limbah industri tanpa diolah dulu agar aman bagi biota air ). Di Bandung, seingat saya, bisa didenda sampai Rp 50 juta ( perda K3 ). Nah, lho..

Sayang kan kalau duit segitu melayang sia-sia ( padahal bisa untuk beli 10 hp canggih, atau ditabung di bank dalam negeri untuk memperkuat rupiah, atau ditabung di akhirat dengan berdonasi bagi korban Lombok, Palu, Sigi, Donggala, Rohingya atau Palestina ). Mending sampah itu dipilah ( organik dedaunan untuk kompos, anorganik seperti plastik, kertas koran, logam yang laku dijual di tukang rongsok atau pengepul ) lalu ditabung di bank sampah RT/ RW. Kebersihan adalah bagian dari iman. Kita beribadah sekaligus menyelamatkan paus dan penyu, plus dapat buku tabungan dari bank sampah yang bisa diuangkan. Smart, kan ? ( dapat dunia akhirat )

Pemirsa lain minta pemerintah memberi insentif pada pabrik yang mengolah limbah plastiknya dengan baik. Juga lakukan disinsentif terhadap pabrik yang abai dan membuang sampah plastik ke laut ( EMI, 23/11/2018 ). Kantong plastik berbayar di supermarket juga mestinya terus dilaksanakan agar konsumen terus membawa kantong kresek lamanya atau tas kain dari rumah.

C

Cukai untuk plastik sudah diterapkan pemerintah, kata Marisa Halid, pemirsa EMI. Di China, ia melihat bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah setinggi 8 lantai ( di Indonesia juga sudah ada ). Bisnis sirkuler ( refill, air mineral di botol isi ulang dll ) sedang dikembangkan di Eropa.

Teknologi plasma dari Kanada yang bisa mengolah sampah jadi 5 produk turunan BBM ( seperti minyak tanah, solar ) sudah diajukan Saidah ke parlemen dan pemerintah masa SBY dan sebelumnya tapi tak kunjung diwujudkan ( coba lagi masa ini, Bu ? ) Satu kontainer bisa mengolah aneka sampah kecuali besi.

Pemerintah sudah mengeluarkan Perpres no.83 tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah Laut, turunan dari UU no.18 tahun 2008 dan PP tahun 2017. Menko Kemaritiman sebagai pelaksana dan menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pelaksana hariannya.

Tentang paus mati karena sampah plastik, menteri KKP Susi Pudjiastuti sudah mengerahkan jajarannya dan mengajak warga pesisir untuk ikut membersihkan sampah plastik. Jika di Afrika, warga mau membawa bayinya ke posyandu untuk disuntik imunisasi jika diberi beberapa bungkus Indomie made in Indonesia, mungkinkah para nelayan kita perlu Indomie ( atau sembako, jala, alat tangkap ikan yang ramah lingkungan ) supaya mau rajin bawa sampah plastik di laut ke darat untuk di daur ulang ya, Bu Menteri ?

================

She’s a ‘rockstar’, kata pengagumnya ( di akun twitter-nya, lebih banyak orang yang memuji Susi, daripada ia menyebut pencapaiannya ). Pantesan, da Menteri Susi sudah menangkap 633 kapal maling ikan, 488 kapal sudah ditenggelamkan, sehingga kini kita bisa dapat ikan jika mancing di pantai. Nelayan tradisional kini banyak mendulang ikan dengan harga bagus berkat keberanian menteri KKP ‘menghajar’ para pencuri yang menjarah kekayaan laut kita.

Susi mengajak kaum milenial suka makan ikan agar beromega cerdas. Konsumsi ikan-udang baru 46 kg per kapita tahun lalu. Tahun ini ditargetkan KKP orang Indonesia makan 50 per kapita ( Jepang 80 kg per orang per tahun ). Menteri Susi sering demo masak ikan untuk menarik kita suka makan ikan ( kandungan kolesterolnya lebih baik dari daging merah yang berprotein setara ).

Meski masalah sampah plastik di laut, menteri KLH sebagai pelaksana hariannya, namun menteri KKP cepat tanggap. Ia ogah pakai sendok plastik dan sedotan plastik ( minum air kelapa ditenggak saja,, tetesannya menghaluskan kulit ), mendenda Rp 500 ribu jika di KKP ada yang menggunakan botol plastik. Susi rajin promosi tas daur ulang ( dari limbah plastik garmen yang bisa dipakai berulang kali ) untuk mencegah sampah plastik. So, woman of this post is… Susi Pudjiastuti.

Akun Menteri Susi di Twitter

Written by Savitri

27 November 2018 at 09:11

Politik Genderuwo, TKW Tuti, JT 610, PLTB Jeneponto, Motor Gesits, Dana GBLA. Bahasa Persatuan, Siapa Cinta ?

leave a comment »

Iring-iringan kendaraan tamu negara di depan BIP ( Bandung Indah Plaza ) Sabtu, 10/11/2018 kemarin, saat saya dan saudara lagi asyik duduk di bangku batu seraya ngemil roti cream mocca sepanjang 50 cm seharga Rp 11 ribu yang baru kami beli dari Hypermart di lantai dasar pusat perbelanjaan Jl. Merdeka, Kota Bandung itu. Tidak satu mobil anti bom seperti di Opening Asian Games 2018 lalu, tapi lebih dari sepuluh ! Lewatnya saja lebih dari 10 menit setelah jalan protokol yang ramai macet tiap akhir pekan ini lengang ditutup untuk umum. Sopir angkot jurusan Ledeng-Cicaheum kukulutus teu puguh ( ngomel suntuk ) dibuat keliling jalan-jalan tikus karena sejumlah jalan yang ditutup polisi. Kenapa polisi bejibun gini kok tak ada pengaruhnya ? ( jalan tetap macet ), gerutunya kesal. Jumlah angkot sebelumnya 250 buah, setelah peremajaan tinggal 90. Jurusan Aceh sudah gak ada. Yang masih lumayan, Jurusan Ciroyom dan Binong, Neng. Yang lainnya gulung tikar karena mobil-mobil pribadi ini, tambahnya sengit seraya menunjuk-nunjuk mobil berkilap di sekitar kami. Mereka kalau dilambai-lambai calon penumpang juga setop seperti kami ( mengangkut penumpang ). Lambannya angkot bergerak dan omelan sopir sewot bikin perjalanan makin sengsara. Saya lihat di belakang kami, hanya tersisa 3 penumpang. Mata saya menangkap kehadiran para sniper yang bersiaga di sejumlah tempat. Ini gelagat presiden mau lewat dan mampir Bandung, Mang. Ada pengamanan berlapis ring 1,2,3 untuk kepala negara. Bandung langganan macet tiap weekend kan untuk melariskan dagangan warga dan PAD ( pendapatan asli daerah ) supaya pemkot punya duit buat bayar listrik PJU ( penerangan jalan umum ), bayar petugas kebersihan dan sewa truk untuk buang sampah ke TPA, tambah sumur bor ( cuma 2 dari 26 sumur PDAM yang aktif ketika Bandung paceklik air ), bayar petugas dan perawatan Stadion GBLA ( Gelora Bandung Lautan Api ) Rp 4 miliar tiap tahun terlebih setelah APBD-P tak di-acc pemprov. Sebagai warga Bandung, kita bisa maklum dan sesekali berkorban, kuduna, kata saya. Neng berhenti di mana ?!, tanya sopir gak sabar, merasa tak didukung. Kan udah saya bilang tadi, kami tak jadi ke Cihampelas. Ke BIP saja, jalan kaki dari Jalan Riau ( RE.Martadinata ). Tuh, habis tanda dilarang parkir dan stop. Sing sabar, Mang.. pahala, kata saya setelah menyerahkan lembaran uang, lalu menggandeng saudara turun dan menutup pintu depan angkot hijau itu. Lebih asyik jalan dengan orang penuh syukur dan berpikir positif solutif daripada meladeni orang yang malas mendisrupsi diri. Jarak jauh tak terasa. Saudara buka ponselnya, browsing internet, o.. Jokowi mau Dago Car Free Day besok Minggu ( petangnya saya tahu dari Prime Time News, MetroTV, 10/11/2018, kalau tadi siang Jokowi menghadiri acara pembekalan tim kampanye capres nomor urut 01 itu di Kota Bandung ). Pantesan, sahut saya. Jadi kita pernah dekat presiden ( sekitar 3 meter ) kalau begitu ya, Sis.. ( tapi presiden tak tahu saya, hehe.. biarlah saya seperti itu agar leluasa mengobservasi ). Welcome to Bandung, Sir. Wilujeng sumping..

Apa di mimbar-mimbar yang dihadirinya ini presiden Jokowi mengulangi istilah “sontoloyo”? Oh, tidak ( sudah minta maaf kemarin ). Yang tergres sekarang “genderuwo” untuk menyindir politikus yang demen menakut-nakuti para pemilih. Tebar teror mengekor Trump yang terpilih ( terburuk ) dari yang buruk, hasil dia berbohong 80% menjelekkan Hillary yang 80% benar.

Kejahatan terorganisir dan kebohongan yang terus menerus disampaikan bisa mengalahkan kebaikan terpencar dan kebenaran yang tak rutin disampaikan. Jangan ada kebenaran yang tidak disampaikan sehingga kalah dengan kebohongan masif yang dijejalkan, kata pemirsa EMI ( 13/11/2018 ).

Selama 263 hari pertama pemerintahan Trump sudah 1000 kebohongan yang dia lontarkan. Ternyata retorika Make America Great Again yang dilakukan dengan kebohongan, kebencian rasis, fitnah selama kampanye dan diteruskan setelah terpilih dihukum rakyat Amerika dengan kekalahan Trumpis di Kongres/ DPR AS yang dikuasai partainya Obama ( EMI, 13/11/2018 ).

Adanya pemilu sela 2 tahun ( memilih caleg ) setelah pilpres AS 4 tahunan, menjadi koreksi atas hasil pesta demokrasi yang keliru di sana. Namun di Indonesia, pemilu legislatif dan pemilu presiden disatuharikan pertama kali tahun depan ( 17/4/2019 ) sehingga kita harus benar-benar cermat memilih pemimpin kita untuk 5 tahun ke depan. Agar Indonesia hebat bermartabat ( tidak sekedar adidaya tapi dibenci warga sedunia, seperti AS di bawah Trump )

Jejalkan ketakutan pada sekelompok orang cerdas di ruang tertutup maka mereka akan membenarkan dan percaya ( kalau apel itu pisang ), kata politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko di acara Opsi Avi. Mungkin yang Budi maksud, cerdas IQ thok, bukan sekaligus cerdas EQ dan cerdas SQ di mana ada intervensi langit yang memberi firasat, nurani, insting dan bisikan kalbu atas kebenaran hakiki atas suatu peristiwa atau propaganda.

Warga AS mayoritas tidak religius dan mempraktekkan free sex secara luas sehingga tumpukan dosa mengaburkan radar hati mereka atas petunjuk Allah. Mereka individualis liberal. Kita harmoni gotong-royong. Dasarnya kolektif kebersamaan, tak suka menonjol sendirian. Sehingga yang berhasil di AS dan sejumlah negara lain, jika dicobakan di Indonesia bisa gagal dan memalukan bagi yang para promotor dan pengusung politik teror ( Indonesia akan bubar tahun 2030, tempe disebut setipis kartu ATM ketika kedelai 80% diimpor dari AS yang menaikkan suku bunganya, 24 ribu TKA China diplintir jadi 10 juta menyerbu Indonesia, dst ). Pesimis abis ! ( kalau bukan capres mereka/ oposisi yang dipilih ).

Menurut Bank Dunia,
angka kemiskinan di Indonesia adalah 9% dengan belanja 1,9 USD per orang perhari ( menurut BPS, 9,82% dengan Rp 401 ribu per orang per bulan ).Sebanyak 5% penduduk Indonesia sangat kaya/ elit. Sebanyak 22% dari populasi ( 263 juta penduduk ) tergolong menengah atas. Jika 9% penduduk Indonesia miskin, artinya yang menengah ( pas-pasan, pas pengen jajan ada, pas mau piknik ada uangnya ) hanya 64%. Bukan 99% ( orang Indonesia hidup pas-pasan, makan tempe setipis kartu ATM, nasi ayam di Jakarta lebih mahal dari Singapura, harga-harga naik, barang-barang mahal di pasar ) seperti disebut kubu oposisi di depan emak-emak pendukungnya, Oktober lalu di Bali. Nyolot, sengak, tengil, kata pemirsa EMI ( 14/11/2018 ). Padahal, harga barang di pasar tradisional memang begitu biasanya/ fluktuatif. Satu-dua barang naik ( yang lain turun, dan lebih banyak yang stabil ) tergantung pasokan dari produsen/ hasil panen, cuaca ekstrim, gangguan distribusi jika ada banjir atau longsor karena acaknya musim kemarau dan musim penghujan ( dulu Oktober-April stabil ) sejak pemanasan global/ perubahan iklim melanda dunia.

Belum lagi, efek dolar AS ( makin banyak kita beli barang, makin cepat harga barang naik, karena AS/ The FED mencetak dolar sebanyak mereka mau dan warga sedunia menanggung turunnya nilai mata uang mereka terhadap dolar. Kalau ogah pakai dolar dalam transaksi luar negeri di mana semua perdagangan di dunia terhubung dengan mata uang itu, maka akan dihabisi seperti Saddam Husein, Moammar Qaddafi, Abraham Lincoln, JF.Kennedy, tokoh-tokoh dunia lainnya oleh mesin perang AS dan para hitman Imperium ). Apakah para emak-emak bisa memahami konteks ini, dari sekedar bergerombol, protes, teriak-teriak, harga beras atau telur naik Rp 500 ? ( tak sadar dimanfaatkan oposisi yang sadar mengutip data ngawur demi perolehan suara. Baru lihat satu-dua sampel sudah heboh. Pengambilan sampel itu ada metodenya dan meliputi 1000 responden atau lebih. Tak main terabas, comot dan hajar saja. Malu ketahuan bo’ongnya sama anak cucu nanti ).

Data benar juga bisa ditafsirkan salah. Sekian juta kemiskinan turun jaman Megawati, SBY, sehingga jaman Jokowi sudah kecil angka kemiskinannya ( satu digit ), tak lebih banyak yang bisa diturunkan lagi dengan mudah.

Itu sebabnya, Jokowi akan fokus pada pembangunan manusia ( IPM ) pada masa jabatan kedua jika terpilih lagi. Agar lebih banyak warga Indonesia yang cerdas seutuhnya, termasuk smart mencerna isu-isu politik, selain sukses mendisrupsi diri. Coblos 01 Indonesia Maju, kata JW-MA.

Ketika ditanya kenapa kubu petahana seperti ikut bermain di kulit permukaan/ gimmick, bukan ( hanya ) substansi ? Seorang anggota timses di TV menjawab : karena kubu oposisi/ penantang masih demen mengaduk-aduk emosi tanpa data valid ( karena cuma itu kabisa mereka yang cekak nalar dan etika ), sehingga kubu petahana merasa perlu juga memainkan jurus ini ( di samping jurus adu program dan adu gagasan ) untuk menangkisnya ( kalau oposisi meniadakan capaian petahana, maka petahana pun akan men-counter teror oposisi dengan bahasa yang dipahami/ dikuasai para sontoloyo ini ( mereka yang diminta kampanye beradab, no hoax, no hate speech, no SARA, tapi melanggarnya/ tak mengindahkan meski menandatanganinya ).

Adanya orang yang mendukung oposisi dan termakan teror timses PS ( dan pihak asing yang tak menginginkan harmoni terus bersemai di hati para WNI ), membutuhkan upaya lebih kubu petahana untuk memikat calon pemilih ( yang tak mampu melihat substansi atau tidak literasi atau yang tidak cerdas EQ dan SQ, yang jumlahnya tidak sedikit ). Kita lihat saja nanti ( apa Indonesia lebih lengkap kecerdasannya dari AS ).

Sebagian warga Indonesia di AS ( WNI dan diaspora ) juga mendeklarasikan Jokowi sebagai capres pilihan mereka untuk periode kedua pada pilpres 17 April 2019 nanti.

Terlihat mereka sangat antusias mengibarkan bendera merah putih mini di tangan seraya menyanyikan “Indonesia Raya’, lagu perjuangan dan lagu nasional kekinian seperti “Garuda di Dadaku” di Time Square ( EMI, 12/11/2018 ).

Kemarin sudah yang kedua kalinya, dan akan melakukannya lagi, sambil kumpul-kumpul sesama anak bangsa di negeri orang. Hebohnya kita di stadion GBK waktu Opening AG dan APG kemarin menular sampai ke Bali dan Amerika ya. Nama Indonesia lantang dikumandangkan dengan penuh kebanggaan. Itu baru WNI cinta tanah air. Top.

Ada 143 juta orang pengguna internet di Indonesia. 137 jutanya pengguna medsos, rata-rata 3,5 jam per hari ( EMI, 5/11/2018 ).

Agar tidak jadi debat kusir yang bisa bikin kaum milenial ( ganti channel dan ) golput, maka tampilkan ahli ekonomi dari masing-masing kubu untuk adu gagasan dan program ekonomi. Pakar hukum, dengan pakar hukum, ahli politik dengan ahli politik, dst, sehingga lebih menyentuh substansi dan mencerdaskan calon pemilih.

Moderator acara bisa memilih narsum dan jubir yang kompeten dari masing-masing timses pada topik yang akan diadu keunggulannya dan kemanfaatannya bagi rakyat. Mantan tentara dipaksa debat isu ekonomi tentu tak pas, tak menyentuh esensi.

Timses oposisi juga jangan menunggu ‘muntahan’ keseleo lidah kubu petahana untuk digoreng dan dikapitalisasi seperti pilkada DKI kemarin. Negeri ini tak bisa dibangun maju dengan cara-cara primordial/ SARA, politik kebohongan sontoloyo ( EMI, 7/11/2018 ) dan politik teror genderuwo ( apalagi ). Demokrasi Pancasila sportif semestinya membaikkan, optimis, memberi harapan cerah sehingga yang terpilih adalah yang terbaik dari yang baik.

KEDUBES RI SUDAH CEK KONTRAK TKI DENGAN PRAKTEKNYA DI TEMPAT KERJA ? SECARA PERIODIK ?

Wakil kemenlu di acara Q & A yang dipandu Andini Efendi ( MetroTV, 10/11/2018 ) mengatakan pihaknya sudah berupaya keras menyelamatkan TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri. Kini ada 13 TKI ( PRT ) terancam hukuman mati yang sedang ditangani Kemenlu.

Soal kasus penyiksaan TKI, PBB/ United Nation sudah mengingatkan Indonesia untuk menyiapkan baik-baik para TKI ( mental, skill, perlindungan ) yang dikirim ke luar negeri.

Sudah 30 tahun, Indonesia mengirim pekerja migran ke Arab Saudi. Banyak TKW bekerja di Saudi sebagai pembantu/ PRT sejak tahun 2011. Ada BLK ( Balai Latihan Kerja ) dan PAP ( Pembekalan Awal Pemberangkatan ) sebagai perbaikan dari masalah TKI tahun 2001.

Terkait eksekusi mati TKW Tuti kemarin, itu terjadi karena pihak Saudi tak memberitahu Indonesia ( tanpa etika diplomatik sesuai konvensi Wina. Namun, di sisi lain, ada kejahatan di luar batas di Saudi yang meski sudah bayar diyat atau diampuni keluarga korban, hukuman mati tetap berjalan ).

Pemerintah Indonesia sudah moratorium tak mengirim TKW ke Timur Tengah karena Indonesia tak lagi bisa menolerir pelanggaran perlindungan pekerja migran Indonesia yang sudah kita minta ( perampasan ponsel TKW oleh majikan Saudi ketika mulai bekerja ).

Lebih 600 TKI terancam hukuman pidana ( sebagian besar kasus narkoba ). Namun 458 TKI sudah berhasil dibebaskan dan kembali ke keluarganya. Salah satunya, seorang TKW yang 9 tahun menjalani proses hukum ( selama 5 tahun tak didampingi pengacara kedubes RI sampai terdampar di Mahkamah Besar. 4 tahun setelah didampingi baru bisa bebas ). Bagaimana mendeteksi TKI tersangkut masalah hukum sedini mungkin agar tak tua di tahanan ?

Menurut Migrant Care, ada sekitar 350 ribu sampai 1 juta TKI di Arab Saudi, namun cuma 15 orang kedubes yang bisa mengurus mereka dalam radius 100 km. Mestinya, ada pemantauan dari pihak KBRI terhadap kontrak kerja TKI secara rutin sejak awal penempatan TKI di luar negeri ( agar yang disepakati di kontrak, kerja hanya baby sitter 8 jam kerja, tak jadi PRT dengan 22 jam kerja ). Kondisi TKW dicek secara periodik di tempat kerja/ rumah majikannya.

Kini pemerintah memilih melatih lulusan SMP dan SMA untuk menjadi TKI terampil bekerja di pabrik-pabrik Korea Selatan bergaji Rp 25 -35 juta per bulan.

Dari sisi regulasi, UU,no. 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran sedang dibuat 12 aturan turunannya oleh Komisi 8 DPR RI bersama pemerintah ( PP, kepres, permen ). UU PRT juga sedang disuarakan di Komisi 8 untuk bisa masuk prolegnas DPR RI. Semoga nasib TKI dan PRT makin baik dengan pengawasan kita dan kepedulian semua pihak.

UPDATE KORBAN LION AIR PK LPQ JT 610

Prime Time News, MetroTV, 10/11/2018 mengabarkan : sebanyak 59 jasad pria/ body part, 20 jasad wanita berhasil diidentifikasi polisi DVI. Sabtu itu, Tim Basarnas ( pusat ) menyudahi pencarian korban dan main body pesawat. KNKT yang akan melanjutkan pecarian black box CVR dibantu 10 penyelam Basarnas dan ROV yang bisa mendeteksi sampai kedalaman lumpur 4 meter. Pencarian korban diteruskan Basarda Bandung dan Jakarta, kata Kabasarnas Syaugi setelah 196 kantong mayat diangkut ke tempat DVI ( Disaster Victim Identification ) Polri.

Syaugi sempat terbata beberapa saat dan menitikkan air mata di depan konferensi pers ketika hasil awal FDR yang merekam data 19 penerbangan pesawat JT 610 dengan 1790 parameter ( disampaikan ketua KNKT Suryanto Cahyono ) menunjukkan bahwa 4 penerbangan sebelumnya sudah bermasalah di alat penunjuk kecepatan pesawat ( air speed indicator ).

Ketua KNKT yang juga nenitikkan air mata mengatakan pada awak media bahwa sedang diinvestigasi seperti apa penanganan pihak maskapai ketika masalah indikator kecepatan ini diketahui pertama kali.

( cukup layakkah perbaikannya ? Ada 3 alat serupa dalam kokpit. Jika pilot India itu sampai melaporkan ke ATC masalah kecepatan, artinya 3 alat itu gagal berfungsi, sehingga turbin berputar luarbiasa cepat seperti jagung popcorn lepas dari bonggolnya karena overheat lalu menghujam permukaan laut dengan kecepatan sangat tinggi sampai hancur berkeping-keping dalam radius 250 meter, alias tak ada main body lagi. Begitu pula seluruh penumpang dan propertinya ).

Kita tunggu hasil lengkap investigasi KNKT Indonesia dibantu KNKT AS dan ahli Boeing yang dijanjikan Cahyono lebih cepat dari jadwal standar UU ( 10 bulan sejak kotak hitam/ FDR ditemukan ).

Marsekal Madya TNI juga manusia. Mesti tangguh memimpin 859 anggota tim SAR Gabungan, menyisir perairan Karawang, Jawa Barat, mencari dan mengevakuasi ratusan jasad tak utuh, siang malam nonstop selama 13 hari, Syaugi sampai terisak mendapati nasib naas yang terpaksa dialami saudara – saudara kita karena penerbangan beresiko yang abai diantisipasi ( dengan cara canggih ) semaksimal mungkin oleh pihak-pihak terkait ( maskapai, kemenhub, parlemen terkait Mahkamah Penerbangan yang diamanatkan UU Penerbangan Nasional, dibentuk 2 tahun sejak disahkan tahun 2009. Tak perlu menunggu jatuh pesawat berikutnya kan ? Segeralah dibentuk ).

Terima kasih Kabasarnas Muhammad Syaugi dan tim SAR Gabungan ( juga relawan Syahrul Anto, penyelam militan yang gugur dalam pengabdian ) atas kerja kerasnya dalam evakuasi korban berbagai musibah di tanah air, dengan totalitas dan empati tinggi. Semoga Allah memberkahi hidup kalian. Amiiin..

TERSADAR BAHASA PERSATUAN. Cintai Bahasa Indonesia, kebanggaan kita..

Konferensi Bahasa Indonesia ke-11 ( 3/11/2018 ) yang juga dihadiri 20 perwakilan negara asing telah menghasilkan 22 butir kesepakatan. Adalah Ki Hajar Dewantara, seorang Jawa jenius visioner yang menggagas Bahasa Melayu yang dikembangkan menjadi bahasa nasional Indonesia. Kita yang majemuk diuntungkan dengan satu bahasa nasional ( India punya lebih darii 3 bahasa nasional sehingga kerap terjadi konflik etnis agama ) sehingga kita harus merawat dan menggunakan bahasa Indonesia sebaik-baiknya.

China, Jepang, Korea, Perancis bisa maju meski melestarikan bahasa nasional mereka. Perancis melarang penggunaan bahasa asing ( Inggris ) lebih dari 10% dalam berbagai kegiatan. Bagaimana dengan Indonesia ?

Dalam perjalanan dari rumah ke sekolah, anak menjumpai banyak toko, perusahaan dan iklan menggunakan bahasa asing, lebih menyolok dari bahasa Indonesia. Bahkan negara bagian Victoria di Australia memiliki kelas pelajaran Bahasa. Indonesia, 20 tahun lalu, tapi sekarang ditinggalkan peminatnya, karena di Indonesia saja tak dirawat. Padahal tahun 2024 Bahasa Indonesia akan diajukan sebagai bahasa internasonal. Gimana nih ? Apa benar sebagian kita masih “inlander”? ( merasa inferior sebagai mantan bangsa terjajah ). Belum move on..

Mestinya, izin usaha di pemda mensyaratkan nama toko, perusahaan, menggunakan Bahasa Indonesia, agar dari rumah ke sekolah, anak-anak, generasi penerus bangsa, terinspirasi menggunakan bahasa Indonesia dan mencintai bahasa persatuan kita.

Di Jepang dan Korsel, turis mancanegara sering sulit menemukan tempat yang mereka cari karena minimnya bahasa Inggris/ internasional di ruang publik. Kedua negara maju itu no problem, karena produksi elektronik dan otomatif sudah mendunia dan memasok banyak cadangan devisa. Sedang Indonesia, jika mengurangi produksi CPO ( menghentikan penggundulan hutan ) dan memaksimalkan potensi pariwisatanya maka ruang publik kita perlu dibuat jelas untuk turis mancanegara.

Traveler best seller Trinity pernah menyebut kalau negara yang bikin dia paling nyasar saat berkelana adalah Indonesia, negerinya sendiri. Jalur transportasi dan penunjuk jalan banyak yang tak jelas. Bayangkan, jika para bule tak tahu Bahasa Indonesia. Bisa lebih naas nasibnya.

So, bahasa Inggris penting untuk tetap digunakan di ruang publik ( mohon maklum, pada para penggiat bahasa ). Namun, bahasa Indonesia tentu tetap yang terpenting untuk menyatukan kita. So, gunakan bahasa pemersatu kita sebagai nama utama ( jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, pemukiman, apartemen, perkantoran, tempat, taman, toko, pusat perbelanjaan, perusahaan, bisnis, produk, iklan, media ) di ruang publik kita, ditambah terjemah Inggrisnya di bawahnya di area wisata yang banyak dikunjungi turis asing. Solusi win-win antara pemda, pengusaha, turis dan pecinta bahasa Indonesia. Setuju ?

Saya menyelingi dengan bahasa asing karena pembaca terbanyak kedua ( menurut statistik admin wordpress ) di blog ini dari Amerika. Seperti ketua komite AG dan APG yang menyelipi pidatonya di SU GBK dengan untaian kata Bahasa Indonesia untuk mendekatkan diri dengan ratusan juta pendengarnya. Agar pesan olahraga, nasionalisme dan sportivitas direspon baik hadirin dengan kerelaan.

Untuk menghentikan kebiadaban Israel di Palestina, saya pikir, kita perlu menggerakkan warga AS untuk berani mendesak presiden mereka dan para pejabat tinggi negara untuk mengembalikan kepentingan nasional Amerika ( bukan Israel ) dan memperhatikan suara masyarakat internasional pada tiap kebijakannya yang menyangkut isu kemanusiaan, keadilan dan perdamaian dunia.

Tak lebih 10%, kok bahasa Inggris-nya ( juga masih dicampur bahasa Jawa, Sunda, bahasa bapak ibu saya ). Tapi nama blognya ? Iya deh, Great People & City saya ganti di posting berikutnya jadi :
MADANI & MANUSIAWI
Great People, Bandung, West Java, Indonesia.

PLTB SIDRAP & JENEPONTO, MOTOR GESITS. KETAHANAN ENERGI KITA.

Pembangkit listrik tenaga bayu/ angin ( PLTB ) pertama di Indonesia di Desa Lainungan, Kabupaten Sidrap, Sulsel, berkapasitas 75 megawatt sudah diresmikan Jokowi ( 2/7/2018 ) dan beroperasi ( PR, 3/7/2018 ).

PLTB Sidrap ( Sidenreng Rappang ) punya 30 kincir angin setinggi 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter yang masing-masing tower kincirnya menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW.

Pemerintahan Jokowi akan terus mengembangkan pembangkit listrik dengan energi terbarukan ( panas bumi, matahari, air ) dan membangun PLTB di daerah-daerah lain. Contohnya, PLTB di Kabupaten Jeneponto, Sulsel, yang akan diresmikan November ini. Menyusul PLTB di Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Sukabumi akan mulai dikerjakan.

Potensi panas bumi ( geotermal ) yang kita miliki mencapai 29.000 MW ( yang baru dikerjakan kurang dari 2.000 MW ). Presiden Jokowi juga meresmikan PLTU Punagaya berkapasitas 2.000 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi berkapasitas 2 x 135 MW. Peresmian dilakukan Jokowi dengan menandatangani prasasti.

Presiden berharap target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 bisa tercapai dan bertahap memenuhi rasio elektrifikasi di Indonesia.

Wakil menteri ESDM Archandra dalam acara “Energi Indonesia” ( MetroTV, 10/11/2018) memberitahu pemirsa bahwa target listrik 35 ribu Megawatt akan tercapai 20 ribu MW pada tahun 2019. Target pemerintah 99% wilayah Indonesia teraliri listrik.

Archandra juga memberitahu hotline kementeriannya : Halo ESDM 136 bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan bencana geologis yang dialami, masalah penetrasi listrik di wilayahnya, BBM satu harga, dll.

PLTB Jeneponto, Sulsel, yang lebih tinggi dari Monas ( 2,9 MW per tower ) diselesaikan investor dan diresmikan Jokowi setahun lebih cepat dari jadwal semula.

Cadangan minyak terus menipis, padahal 1,4 juta barrel konsumsi kita yang berproduksi 800 ribu barrel per tahun, sehingga 600 ribu barrel kekurangannya ( yang selama diimpor ) akan diganti dengan listrik ( alat BBM yang bisa diganti listrik ) seperti sepeda motor listrik nasional Gesits ( dijual di bawah harga Rp 20 juta per buah, kolaborasi GTI, PT.WIKA dan ITS/ Institut Sepuluh November ) yang diluncurkan kemarin dan on the road/ mengaspal akhir November ini ( Jokowi pesan 50-100 untuk lingkungan istana ).

Sisi positif perang dagang AS-China, kita jadi super kreatif untuk membuat substitusi impor. Akhirnya ada mata uang selain dollar AS yang menguat dan menggantikan dominasi sistem perbudakan modern tsb. Selalu ada hikmah dan manfaat dari tiap kesulitan dan masalah. Tetap optimis ya..

MASALAH DANA STADION GBLA

Pemeliharaan Stadion GBLA menghabiskan dana lebih Rp 4 miliar per tahun yang diambil dari APBD untuk bayar staf ( gaji Rp 2,5 – 3 juta per petugas kebersihan yang berjumlah 50 orang ), biaya listrik dan air. Pemkot kini tengah berupaya mengalihkan pendanaannya pada pihak ketiga agar anggaran tsb bisa dialihkan untuk membiayai pos lain. Apa pemeliharaan velodrome di Jakarta dan venue olahraga pasca AG, APG 2018 menghadapi persoalan serupa ? ( kurang dana ). Mungkin sejumlah kiat di bawah ini bisa menambah dana pemeliharaan fasilitas publik tsb.

KAMAR SEWA DI PASAR

Bangunan pasar yang akan direnovasi, seperti Pasar Kosambi, Pasar Cihargeulis, bisa dimaksimalkan PAD-nya dengan fungsi mix-use di lantai 3 sd 10 ( misalnya, kamar sewa 3-6 bulan yang bisa diperpanjang seperti asrama atau kost untuk para pelaju/ komuter yang bekerja di sekitar pasar tsb ) daripada sepi kumuh ditinggal para pedagang seperti sekarang ( malamnya disusupi gelandangan, pencopet, atau prostitusi ).

Jalan masuk dan lobby kamar sewa ( privat ) bisa dipisah dengan pasar ( publik ) untuk pengamanan dan privacy. PD Pasar Bermartabat yang mengelolanya ( termasuk mengerahkan tukang sapu, ngecek instalasi pemadam kebakaran masih berfungsi baik, matikan dan hidupkan lampu koridor pada jam 6 pagi dan 6 sore, dan menjatah air di bak-bak agar tak ngocor terus dan tagihan listrik dan air tetap terkendali. Gak bikin pemkot tekor lagi ).

ROBOT HUMANOID BUAT MUSEUM DAN LANSIA

VOA Dunia Kita ( MetroTV, 9/9/2018 ) mengabarkan tentang robot humanoid yang digunakan di museum depan taman pusat Washington DC. Robot ini bisa berkomunikasi seperti guide, bahkan dengan anak kecil yang biasa berinteraksi dengan gadget multimedia.

Kita punya Unikom yang tiap tahun langganan juara kontes robot nasional dan internasional. Mungkinkah mereka menghiasi museum-museum di Kota Bandung dengan robot-robot pintar yang menarik anak-anak datang ke museum dengan tiket masuk yang terjangkau. Bikin robot tyrex di Museum Geologi di Jalan Diponegoro, Bandung, yang bisa bersuara dan bergerak seperti di film Jurasic Park ( di Taman BLA Tegalega baru bisa mematung ).

Perguruan tinggi lain juga ada jurusan robotnya yang cukup berprestasi ( tapi tak seintens PR/ humas Unikom dalam mempromosikannya ( PR Inside di K-Lite FM ) Posisi PR di Unikom sudah ditarik ke tingkat direksi yang memberi saran penting bagi rektor dalam kebijakan dan reputasi universitas ). Robot bisa didesain untuk membersihkan lapangan GBLA, mengantar makanan dari kantin atau barang dari toko ke pemesan/ pengunjung stadion atau museum ( jika tenaga manusia yang ada kewalahan melayani pengunjung yang membludak saat weekend, kompetisi liga atau konser musik ).

( Perayaan Halloween di AS beromzet 9 miliar USD melibatkan 175 juta warga dengan film horor, makanan, coklat, hiasan labu kuning, dekorasi, dsb. Labu biru dipasang di depan rumah untuk menyambut anak yang alergi telur, susu, coklat, buah tertentu, kacang, dsb. ( WA VOA & K-Lite FM, 2/11/2018 )

Atau buat robot seperti Rudi, nama robot pelengkap di AS ( bukan pengganti perawat rumah tangga ). Rudi diciptakan seorang ilmuwan yang melihat ibunya kerepotan mengurus neneknya yang sudah tua dan menolak tinggal di panti jompo. Rudi bisa menjadi pendengar yang baik, mengingatkan minum obat, bahkan mengajak berdansa !

PKL BANDUNG KEMBALI DITATA PEMKOT.

Diberitakan, baru 3,2 % dari populasi ( 263 juta orang ) jumlah wirausahawan di Indonesia. Masih sedikit, padahal membuka banyak lapangan kerja. Sejalan itu, Walikota Oded akan menata 22 ribu pkl di Kota Bandung ( PRRSNI, 25/10/2018 ) termasuk ratusan pedagang lapak/ bertenda biru di sepanjang trotoar Cicadas agar sedap dipandang mata warga Bandung, sedap di kantong pemilik toko yang tertutup para pedagang dan pkl itu sendiri yang berjuang menyambung hidup di sektor informal ini. Diharapkan dari sektor ini PAD Kota Bandung pun bisa meningkat ( setelah ditata dan penjualan meningkat, semoga mereka mau/ rajin bayar pajak ya Kang ).

Para pedagang atau pemodal jika didatangi agen investasi ( terlebih) yang tak jelas dan menawarkan keuntungan tak masuk akal, telpon dan cek dulu ke Otoritas Jasa Keuangan. Hotline OJK : 157

CLOSING

Kita sudah punya 179 pahlawan nasional ( EMI, 10/11/2018 ). Tahun ini perayaan peringatannya secara kolosal digelar di tempat kelahirannya, Surabaya. Sayangnya, warga terlalu antusias sampai kurang mengantisipasi bahaya di via duct yang masih aktif dilalui kereta api sehingga jatuhlah korban luka dan tewas ( biaya pengobatan dan penguburan korban ditanggung pemprov Jatim ). Masinis sudah memperlambat laju kereta menjadi 10 km/ jam tapi toh masih jatuh korban. Kita turut belasungkawa.

Semoga kita semua berhati-hati terhadap semua tindakan menyangkut keutuhan negara kita dan kesolidan bangsa Indonesia. Para pahlawan sudah berjuang merebut kemerdekaan dengan darah dan nyawa. Kita sebagai generasi penerus wajib mengisi kemerdekaan dengan sikap negarawan, yang mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Jaga persatuan Indonesia dan bahasa Indonesia ya.. Selamat Hari Pahlawan. Salam Pemuda..!

—————

Penghasilannya sebagai arsitek yang karyanya sudah melanglang dunia jauh lebih besar dari gaji walikota dan gubernur. Namun panggilan nurani membuatnya memilih mengabdi pada negara dan melayani rakyat. Seperti warga lain yang sudah selesai dengan dirinya, up to the next level, meniti jalan negarawan dengan beragam tantangan menembus batas diri.

Waktu Jokowi kemarin 2 hari di Bandung, saya sempat ketar-ketir, kenapa Pasar Cihargeulis ( Suci ) yang diblusuki presiden Jokowi ? Pasar tradisional ini termasuk yang kurang terawat di Bandung meski dekat Gedung Sate ( kantor gubernur Jawa Barat ). Kami sesekali makan kupat tahu yang sedap seharga Rp 8000 di sana setelah beli tempe gembus yang jarang ada di pasar lain. Tumpukan sampah biasa menggunung di halaman depan, menebar bau tak sedap. Kios buku bekas di lantai 2 seperti di Palasari juga tinggal kenangan. Ternyata Jokowi ngecek harga sembako di pasar Suci ditemani Kang Emil, lalu meminta pasar ini dibangun lebih baik. Syukurlah.. kami jadi bisa makan kupat tahu tanpa perlu menutup hidung lagi. Jokowi memang pengertian ( bisa merasa ). Tahu sebelum diminta. Matur nuwun..

Kembali ke Kang Emil, ternyata kegiatan masif evakuasi JT 610 juga melibatkannya dan banyak sumber daya di Jabar. Kematian TKW Tuti asal Majalengka mengukuhkan tekadnya memandirikan desa ( satu desa satu perusahaan, kredit di masjid desa, mobil siaga desa, sekolah ibu, dsb ) agar wanita tak perlu lagi kerja ke luar negeri ( apalagi sampai sengsara dan dihukum mati ). Gubernur Emil juga sigap menangani banjir Tasikmalaya dan longsor di beberapa wilayah di Jabar di musim penghujan ini. Dan tetap bisa menjalankan perannya sebagai suami dan ayah yang baik bagi Teh Atalia dan buah hati mereka, di sela jadwalnya yang padat. Balance. So, man of this post is… Ridwan Kamil.

Akun Kang Emil di Facebook

=========

Gedung Wahana Bakti Pos di Jalan Banda no.30, Bandung, tempat kami numpang ke toilet kemarin, karena tercegat rombongan presiden. Lantai dasar ada kafe dan bank. Lantai 8 ada ruang pertemuan yang luas dan bonafid, bisa disewa untuk umum ( mendiang ayah ( kahumas ) kerja di PT. Pos Indonesia sehingga kami cukup pede masuk ke sini. Ikut promosi juga, hehe.. apalagi tunjangan pensiunan pos ada yang cuma Rp 100 ribu per bulan. Ini sisi sedih disrupsi teknologi. Perangko surat dan paket pos tergilas WhatsApp dan kurir swasta ). Kita semua ditantang kreatif berinovasi dan terus gigih berjuang.. bertahan survive dari gempuran kemajuan jaman. Semoga berhasil, Teman..

Bandung Indah Plaza ( BIP ) Jalan Merdeka, tempat kami ngemil roti, pas rombongan presiden lewat. Mall pertama di Kota Bandung. Ada bioskop, food court, fashion trendi, toko buku dan hypermart yang bikin kaki olahraga cukup lama untuk mengarunginya. Kenakan kets anda..

Apartemen La Grande di depan BIP Jalan Merdeka, Bandung. Tingginya 12 lantai. Diiklankan di OLX untuk tipe 62 ( terluas, cuma satu unit per lantai ) harganya Rp 2 miliar.

Pasar Baru. Trade Centre yang digandrungi turis Malaysia dan wisatawan domestik untuk borong fashion dan kuliner sedap. Kripik tempe seharga Rp 12 ribu per bungkus, dodol sirsak Rp 18 ribu per bungkus, dsb di deretan kios lantai dasar. Di food court lantai 6, paket dua nasi timbel dengan ikan bawal/ ayam bakar, lalaban segar plus semangkok sayur asem dan 2 gelas teh hangat cuma Rp 50.000 cukup untuk 2 orang. Di depan Pasar Baru, depan deretan toko Jalan Otista, juga banyak penjual bubur ayam, lontong kari, kupat tahu, mie bakso, baso tahu, batagor, nasi kuning, aneka jus dengan harga Rp 10-15 ribu per porsi. Siap mengobati rasa lapar dan dahaga anda. Di belakang Pasar Baru, ada komplek Pecinan, dan 3 toko ramuan herbal Babah Kuya. Kami beli obat batuk dan paru yang diseduh seperti kopi dan di minum pagi dan sore seharga Rp 35.000 per ons ( 100 gram ). Serba ada ya. Bandung emang surga belanja…

Bandung Trade Centre ( BTC ) Fashion Mall di Jalan Pasteur/ Djunjunan 143-149 yang dilalui bis Trans Metro Bandung ( TMB ) yang bergambar bunga matahari kuning di badan bis berwarna biru. ( naik bayar Rp 3 ribu jauh dekat ke kondektur, bisa e-payment dari bank BRI ). Di basement ada outlet Polrestabes buat perpanjangan SIM dan outlet Samsat buat perpanjangan STNK. 30 menit beres. Ada beberapa photoboth buat selfie. Ada toko Gramedia dan Yogya. Kami beli dua potong pizza seharga Rp 2500 per potong. Nyam-nyam..

Bis Damri berbadan biru bergambar gedung kotak-kotak putih. Ada yang duduk menyamping kursinya. Ada yang lurus searah supir. Tarifnya jauh dekat Rp 10 ribu. Dari BTC ke Kota Baru Parahyangan tentu murah. Ayo, naik bis ( transportasi massal ). Biar Bandung gak macet, tulis bis itu di badannya..

Written by Savitri

11 November 2018 at 16:30

Ditulis dalam Nasionalisme