Archive for Januari 2019
Divestasi Freeport OK. Teror Demokrasi di KPU dan KPK ? Longsor Sukabumi dan Peta Bencana 2019.
DIVESTASI SAHAM FREEPORT : JOKOWI LIHAI. PENCELA BEGO.
Apa kabar divestasi saham Freeport ? Seingat saya, Presiden Jokowi pada 21/12/2018 men-tweet bahwa kesepakatan divestasi ( pengalihan 51 % ) saham PT. Freeport Indonesia ( PT.FI ), anak perusahaan Freeport McMoran asal AS, sudah rampung.
Kalau begitu, BUMN Inalum ( PT Indonesia Asahan Aluminium ) tinggal bayar 3,8 miliar USD yang akan lunas sekitar 3 tahun ( 51% x 2,8 miliar USD, rata -rata hasil tambang Grassberg per tahun ). Bayarnya pakai global bond ( surat hutang yang tenornya panjang sampai 30 tahun ) agar tak menggerus cadangan devisa kita alias tak menekan nilai rupiah.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia ( FEB-UI ) Rhenald Kasali
menilai pemimpin sebelum Jokowi, tak ada yang secara tegas bersikap untuk merebut Freeport untuk dikuasai Indonesia. Ide ( dan mencela ) itu murah karena tak beresiko apa-apa, tetapi implementasi itu mahal karena yang menjalankan akan babak belur ( Kompas, 22/12/2018 ).
Jokowi rela compang-camping dihina para mafioso di balik kuasa Kontrak Karya ( KK ) Freeport, lalu dengan tenang membereskan masalah PT.FI yang terkatung lama dengan membayar apa yang menjadi hak orang lain ( aset, teknologi, dll PT.FI ) dan Freeport harus bayar lebih baik apa yang menjadi hak kita.
Dengan menjadi pemegang saham mayoritas ( 51% ) kita bisa dapat bagian lebih besar plus pegang kendali, dari pengolahan dan teknologi yang belum kita kuasai ( belajar skill, alih teknologi ).
Ketika Jokowi mulai mengeksekusi rencana mengambil alih sebagian besar saham Freeport yang sudah bercokol sejak 1967 ( bahkan perintisnya sudah ada sejak Indonesia belum merdeka ), AS marah besar, pemerintah pusat terus digoyang. bahkan mereka sampai kirim pasukan yang merapat di Australia ( biasa, psy-war mengawal kepentingannya ), plus penembakan KKSB terhadap warga sipil sekitar area tambang, yang biasanya bikin rezim sebelumnya ciut menkerut dan mundur teratur dari perundingan.
Namun, Jokowi-JK bersana trio negosiatornya ( menkeu Sri, menteri BUMN Rini, menteri ESDM Jonan ) tetap gigih berjuang. Dihajar dari dalam dan luar negeri sampai babak belur dan compang camping pun terus maju, sampai berbuah manis akhir tahun lalu. Kepemilikan saham yang selama ini cuma 9 % untuk Indonesia sebagai pemilik tambang, sejak 21 Desember 2018 melonjak menjadi 51% ( royalti, pajak 25% ). Yang semula Freeport keukeuh dengan KK ( Kontrak Karya ) akhirnya mau IUPK ( Izin Usaha Pertambangan Khusus ) Hebat kan ?
KK selama ini menjadi barang mewah bagi Freeport untuk mengeksplorasi habis tambang tembaga dan emas di pegunungan Earsberg dan berpindah ke Grasberg dari tahun 1988. Dengan KK, hak masyarakat adat Amungme dan Kamoro tak diperhatikan serta kebal terhadap aturan baru dalam dunia pertambangan.
( repotnya, Kontrak Karya baru bisa dicabut jika ada alasan ‘wajar’ dan kudu disepakati kedua belah pihak. Begonya rezim terdahulu yang bikin kontrak tsb, bikin kita di zanan now, yang belum lahir waktu itu, jadi dimaki-maki orang Papua dan ditembaki KKSB, meski sudah nggelontorin duit keringat kita puluhan triliun dan memperbaiki kesalahan para pendahulu kita. Ah.. nasib )
Perubahan Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus. ( IUPK, agar Freeport boleh menambang lagi ) mensyaratkan : smelterisasi, divestasi 51% saham Freeport, dan pendapatan yang lebih besar dari royalti dan pajak. Selama ini Freeport sumbang penerimaan negara kita sebesar 17,2 miliar USD ( pembayar pajak terbesar )
Resminya, pengalihan saham PT.FI ditandai dengan proses pembayaran dan terbitnya Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi (IUPK) sebagai pengganti Kontrak Karya (KK) PT.FI yang telah berjalan sejak tahun 1967 dan diperbarui tahun 1991 dengan masa berlaku hingga 2021.
Dengan terbitnya IUPK ini, PT.FI mendapat kepastian hukum dan kepastian berusaha dengan mengantongi perpanjangan masa operasi 2 x 10 tahun hingga 2041, serta mendapatkan jaminan fiskal dan regulasi. PT.FI akan membangun pabrik peleburan ( smelter ) dalam 5 tahun.
PT.Inalum sudah membayar 3, 85 miliar USD kepada Freeport McMoran Inc. dan membeli sebagian saham FCX di PT.FI sehingga kepemilikan Inalum meningkat dari 9.36% menjadi 51.23% ( nanti dibagi sebanyak 41.23% untuk Inalum dan 10% untuk Pemerintah Daerah Papua yang akan dikelola oleh perusahaan khusus PT Indonesia Papua Metal dan Mineral ( IPPM ) yang 60% sahamnya akan dimiliki Inalum dan 40% oleh BUMD Papua ). Penguasaan 51,23 % PT Freeport Indonesia ( setelah 51 tahun Freeport McMoran menguasai 90,4% PT.FI ) berdampak positif bagi pemasukan negara kita.
Setelah lunas 3 tahun bayar divestasi, Indonesia akan menikmati pemasukan besar ( sekitar Rp 1,4 miliar USD per tahun ) selama 50 tahun ke depan. ( EBITDA PT FI setahun sekitar 4 miliar USD. Net profit sekitar 2 miliar USD .). Dengan operasi tambang underground mulai tahun 2019, produksi rata-rata harian Freeport bisa mencapai 24.000 matrik ton per hari untuk konsentrat tembaga ( di atas 3-4 miliar USD per tahun ). Dengan membeli participating interset Rio Tinto, Inalum mampu mengontrol 60% total produksi Freeport ( artinya lebih dari separuh pendapatan Freeport akan diterima Inalum ).
Direktur Utama PT Inalum ( Persero ) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa tambang Grasberg di Papua merupakan tambang terumit di dunia sehingga Indonesia perlu belajar banyak mengelola tambang secara profesional, transparan dan akuntabel dari Freeport McMoran ( the best operator for underground mining ).
Dengan teknologi canggih yang dikuasai perusahaan tambang emas terbesar di dunia ini ( potensi tambang Grassberg adalah 93% dari total cadangan Freeport ) yang jago tambang bawah tanah, ke depan, gunung emas yang sudah digali sedalam 700 m ini akan diteruskan sampai 1000 m, dan tenaga trampil Indonesia bisa belajar banyak dari situ. Jika Frreport diusir tahun 2021, pekerja tambang Indonesia perlu 20-30 tahun untuk bisa menggali emas di kedalaman 1000 meter tanpa tertimbun reruntuhan, plus bayar semua aset dan teknologi Freeport sesuai Kontrak Karya. Sebaliknya, dengan divestasi 51%, Indonesia bisa duduk dalam manajemen dan mempengaruhi kebijakan manajemen, mulai dari masalah limbah tailing sampai soal kehutanan.
Menkeu Sri bilang, skema perpajakan nail down ( persentase setiap komponen pajaknya bersifat tetap ) akan memastikan penerimaan negara tetap lebih besar ketimbang yang diperoleh perusahaan asal Amerika itu ( usai akuisisi 51% sahamnya tuntas ), sesuai pasal 169 Undang-Undang no. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. So, mampu mengontrol dapur tambang potensial Grasberg adalah simbol bangsa mandiri yang berpikir maju.
Dunia kini memuji betapa lihai dan pandainya pemimpin Indonesia saat ini ( untuk kasus PT.FI/ high-tech akan lebih rasional dan terjangkau jika kita melakukan divestasi ketimbang mengambil tahun 2021 atau nasionalisasi ). Prof. Renald Kasali memuji kecerdikan cara pengalihan saham PT.FI dan pemasukan besar yang akan dipetik Indonesia setelah keberhasilan tsb.
Anehnya, pendukung PS malah nyinyir meremehkan, bahkan memaki ‘gob*** setelah tweet Jokowi tsb. Begitu enteng bicara : usir saja Freeport sehabis KK tahun 2021, tak perlu keluar duit buat beli tambang sendiri.
Lho, siapa yang beli tambang emas Grasberg ? Dari dulu, tambang emas tembaga itu milik kita ( orang Papua/ Indonesia ). Kita tuh beli saham perusahaan Freeport yang sudah menginvestasikan puluhan triliun untuk keahlian, tehnologi, riset, alat berat, aset dsb di Papua selama puluhan tahun ( uang itu sebagai kompensasi plus transfer ilmu mengelola tambang bawah tanah ). Mau belajar sendiri ? Lebih mahal dan lebih lama. Keburu kiamat, Coy..!
Dari dulu Indonesia dapat uang konsesi, pajak dari hak atas tanah kita yang dikuasai asing yang di dalamnya ada emas, perak, tembaga, dsb. Status tanah kita dijamin konstitusi. Sedangkan dalam PT ( perusahaan/ perseroan terbatas ) ada aset, modal, saham, R & D, tim direksi, keahlian, brand, tehnologi, pasar, kanal, harta terlihat dan intangible. PT. Freeport Indonesia ( PT.FI ) bukan milik kita, tahu,.. tapi dibawa asing ke tanah Indonesia ( anak perusahaan Freeport McMoran ). Emas di kedalaman lebih 700 meter di bawah tanah tak bisa kita olah dengan cara konvensional. Jadi kalau mau diambil alih, ya harus bayar kompensasinya, dong.
Mengapa pengambil alihan saham Freeport tidak dilakukan saat KK berakhir tahun 2021 ? Karena pengambilan pada 2021 tidak gratis, bahkan biayanya lebih mahal ketimbang harga divestasi 51% saham Freeport. Perjanjian KK beda dengan kontrak pada sektor minyak dan gas bumi ( migas ) yang blok migas dan asetnya harus diserahkan pada pemerintah saat kontrak berakhir, dan pemerintah bisa menyerahkan pada Pertamina,.
Perjanjian KK membatasi pemerintah Indonesia mengambil alih Freeport tanpa alasan yang bisa mereka terima dan harus disepakati kedua belah pihak. Jika sepakat mengakhiri KK pun,
pemerintah Indonesia harus membeli semua aset, peralatan dan teknologi mereka dengan nilai buku. Hasil appresial lembaga keuangan internasional, nilai buku seluruh aset Freeport ditaksir sebesar 6 miliar USD, jauh lebih mahal dibanding harga divestasi 51% saham Freeeport sebesar 3,8 miliar USD.
Dengan Earning After Tax (EAT) yang dibukukan PT.FI rata-rata sebesar 2,8 miliar USD per tahun, maka deviden yang diterima Indonesia bisa mencapai 1,4 miliar USD ( 0,51 X 2,8 miliar USD ) per tahun plus pendapatan dari royalti dan pajak. Pay Back Period ( waktu pengembalian dana ) divestasi 51% saham Freeport sebesar 3,8 miliar USD akan kembali dalam waktu 3 tahun.
Well..sejak pilpres 2014, para bego dan emosional ini praktis cuma jadi beban negara ya… dengan aneka manuver rendahan yang tak mencerminkan karakter asli bangsa ini. Tanpa malu, mereka secara sadar mengadopsi cara asing yang biadab untuk memecah belah bangsa sendiri. Semoga tak ditiru generasi penerus kita. Amiin..
JARIMU HARIMAUMU. HOAX SURAT SUARA MEMBAWAMU KE PENJARA.
Jelang pilpres 17 April 2019, suhu politik kian memanas. Hoax melonjak. Terakhir, lebih 100 hoax per bulan. Ketika yang teranyar : hoax 7 kontainer surat suara, sudah tertangkap BPP kreatornya dalam seminggu oleh polisi, lalu terjadi teror terhadap KPK ( Komisioner Laode dilempar bom molotov, Ketua Agus dapat bom pipa palsu ). Pengalihan isu ?
Bisa jadi, karena sejak tahun 2011 serangan terhadap pimpinan dan pegawai KPK tak pernah terungkap aktor intelektualnya. Namun, serangan tsb nyata melukai. Bukan cuma gertak sambal seperti fake bomb kemarin.
BPP ternyata pimpinan ormas yang sudah dipecat pada Juli 2018, lalu kini jadi ketua salah satu kelompok relawan pendukung 02 ( meski tak terdaftar di KPU tahun ini ). BPP minta isu surat suara tsb disampaikan ke Grd pusat, lalu NPW, FZ, FH, AA ( pura-pura ? ) di medsos minta konfirmasi ke Polri soal 7 kontainer surat suara dicoblos di Tanjung Priok dari China ini.
( apa mereka gak mikir, surat suara saja baru mulai dicetak medio Januari ini yang saat hoax baru tahap lelang ? Kenapa tidak offline ke kantor polisi dulu, jika niatnya menjaga kredibilitas KPU dan legitimasi pilpres. Mereka kan punya akses. Ya, kecuali mereka lagi merintis chaos dan nuduh pemilu curang seperti di pilpres 2014 dan pilkada 2018, biar gak diamuk para pendukung, karena kalah lagi, kalah lagi ? ).
PS bilang, ini kali terakhir dia nyapres. So, FZ cs habis-habisan kampanye tak peduli menabrak aturan hukum, moral atau tidak. Sayang, pikiran pendek dan dendam kesumat mereka tak memperhitungkan stabilitas politik, ekonomi, masa depan demokrasi negeri ini yang sedang siaga menghadapi perang dagang dan ancaman lebih 2500 bencana alam tahun ini. Jika stabilitas negara sampai terganggu karena protes curang berkepanjangan para gerombolan bego emosional yang hanya mau mendengar apa yang ingin didengarnya ( narasi ‘penindasan’ sudah disemai di grup-grup WA tertutup ), maka ketahanan ekonomi kita bisa di ujung tanduk yang implikasinya bisa ke mana-mana.
Rommy bilang elit 02 pernah membolehkan 60% kampanye hitam bagi para pendukungnya. La Nyalla yang tobat juga mengakui cara hitam itu. Elit Grd lainnya bilang, BPP terlalu bersemangat. What does it mean ? Let’s see..
BPP, tersangka pelaku hoax ( kreator rekaman audio ) 7 kontainer ( 70 juta ) surat suara tertangkap polisi pada Selasa, 8/1/2019. Padahal BPP sudah menghapus akun ( setelah viral ), membuang simcard, ponsel dan kabur dari Bekasi ke Sragen, Jateng. Toh, polisi tetap bisa menangkapnya dengan melacak jejak digital forensiknya, pengecekan audio ( 20 kata suara di medsos identik dengan karakter suara BPP ) dan teknologi cyber canggih yang dimilikinya.
So, jangan coba-coba membuat atau menyebar hoax karena pelaku dan aktor intelektualnya bisa dipenjara 6 tahun ( UU ITE ) atau 10 tahun ( pasal 14 – 15 peraturan hukum pidana tahun 1996 ). Kita minta polisi, jaksa, hakim memaksimalkan hukuman BPP dan orang/ kelompok yang membayar/ memintanya karena modusnya sudah terencana sistematis.
Belajar dari hoax yang selama ini dibiarkan Bawaslu dan KPU menyerang paslon 01 sampai berbiak dan kian pede sampai berani menyerang legitimasi pemilu dan penyelenggaranya. Baru tahu rasanya dirugikan, baru mau bergerak melapor ke polisi.
Atau KPK yang kerap menuntut vonis sedang koruptor ( hakim memvonis ringan ), para pelaku jadi gak ada matinye korupsi dan gak ada takutnya melempar bom ke komisioner KPK setelah menyiram Novel dengan air keras.
Kejahatan luar biasa seperti korupsi dan terorisme harus dihukum luar biasa berat juga, agar kapok dan tak berulang atau meningkat dosisnya. Hoax surat suara BPP juga termasuk teror demokrasi atau ancaman serius terhadap sistem negara kita. Kita tahu di kalangan ASN ada sekitar 20% yang menolak Pancasila.
( mungkin mereka yang membuang KTP-E yang belum dihancurkan ke ruang publik sampai 3 kali untuk men-deligitimasi hasil pilpres ? Mereka seharusnya dipecat karena tanpa malu terus makan gaji seraya menggerogoti keutuhan NKRI . Plus ada 16% ‘ulama’ dari riset UIN kemarin yang menolak konsep bernegara kita ( harap NU dan Muhammadiyah menyadarkan mereka sebelum mereka melanjutkan ( dukungan terhadap ) teror demokrasi, teroris berkedok agama, politisasi agama/ SARA, hatespeech pada kepala negara dan pengrusakan terhadap aqidah Islam wasatiyyah.
Lalu AA, wasekjen Dmk yang gemar melempar isu kontroversi tanpa crosscheck : jenderal kardus, mahar Rp 1 triliun ( lalu ngumpet ketika mau diklarifikasi Bawaslu ), protes dana kelurahan ( padahal sudah disetujui fraksinya ), menuduh baliho Dmk dicopot pendukung PDIP ( padahal baliho PDIP juga dicopot orang, bahkan waktu pengrusakan kantor PDIP dulu, semua kader PDIP bisa menahan diri, tak curhat baper di ruang publik/ medsos yang merugikan elektoral partai yang dituding, tapi crosscheck dan bicara 4 mata dulu atau lapor ke Bawaslu ), lalu dengan gaya bertanya seperti inosen minta polisi mengusut 7 kontainer surat suara dicoblos, lalu menyarankan PS memboikot pemilu 2019 setelah merasa aneh dengan kisi-kisi 20 pertanyaan terbuka acara Debat Capres pertama 17 Januari 2019 seolah hal itu permintaan kubu 01, padahal usul itu dari KPU agar jawaban para kandidat bisa mendalam, lalu disenyumi/ diterima kubu PS dalam ruang tertutup ( silakan upload di Youtube rekaman aslinya, Pak Arief, untuk membungkam mereka yang munafik dan teriak-teriak protes itu. Usul pertanyaan terbuka itu justru lebih mungkin diminta kubu 02 yang selama 4 bulan ini cuma bisa hoax, fitnah, kampanye imajiner, membangun narasi/ sinetron penindasan, curhat rasa tidak adil dan kezaliman sempurna rekaan sendiri. Lalu, AA berkicau bahwa rumahnya digerebek, padahal anggota keluarga dan ketua RT-nya tak merasa demikian. Sensasi lagi? Ringkasnya, mantan aktivis ini sudah banyak merepotkan kita dengan kecerobohan ( atau siasatnya ).
Kominfo bisa proaktif men-take down akun-akun penyebar hoax ( sejenis pertanyaan bohong AA ). Pertanyaan seolah minta klarifikasi atas hoax di ruang publik bisa dianggap sejenis trik hoax kalau niatnya mendiskreditkan penyelenggara pemilu, mengancam legitimasi pilpres atau menggerus suara petahana. Tindakan preventif Kominfo agar hoax tak terus berbiak, juga harus dibarengi dengan tindakan kuratif polisi untuk menjerat para donatur, pengguna jasa kreator dan penyebar hoax, dengan 6-10 tahun penjara ( jangan cuma 1-2 tahun, hingga hoax terus bertambah seperti sekarang ). Pikirkan chaos yang mungkin terjadi kalau para perusak legitimasi itu lalu menuduh pilpres curang dan berulah merepotkan ( ingat 20% ASN dan 16% ‘ulama’ di grup-grup WA tertutup yang sedang mencuci otak sebagian anak milenial yang kurang paham agama, dan kritis tanpa arah, demen di ujung, malas merunut akar masalah dan proses di tengah atas sebuah isu atau fakta yang di-framing keliru oleh politikus busuk yang bersekongkol dengan pengusung khilafah ).
Ini orasi ‘si mulut besar’ yang sudah di penjara Arab Saudi karena mengibarkan bendera HTI di Tanah Suci. Salah sendiri kabur. PS menandatangani penjanjian itijma 2 ( GNPF, padahal sudah dihentikan MUI ) jika menang pilpres akan ngurusin HRS balik ke sini dan mengakomodasi ‘agenda’ lanjutannya, yang bikin Yusril tak mau terikat dan pindah ke 01 ( Jokowi-Ma’ruf )
Khotbah HRS. Tiga watak dasar para pengusung NKRI Bersyariah, yaitu takfirisme, ekstrimisme, dan kegagalan dalam berpikir metodologis, yang ketiganya menjadi penghalang terbesar dalam mewujudkan sebuah pemerintahan yang mampu menyediakan ruang publik yang manusiawi berlandaskan nilai-nilai Islam ( https://dinasulaeman.wordpress.com )
Indonesia menjamin kebebasan mengemukakan pendapat ( pasal 28 ) selama berada di koridor asas negara Pancasila ( Mukadimah UUD 1945 ). Janganlah menuntut rasa adil untuk kebebasan ber -makar ria. Jangan belagu nuntut hak pasal 28 kalau kalian sendiri melanggar kewajiban yang lebih mendasar ( menjaga Pancasila, perekat NKRI ). Bebal ? Ya, dicokok polisi dan di penjara ( masih mendingan daripada dipotong jarinya, seperti usul pemirsa EMI yang sudah muak dengan pelaku hoax ).
Sampai tukang pijat yang lucu pun kecipratan digandrungi netizen sebagai Capres 10. Saking frustasinya mereka dengan perseteruan sengit dua kubu capres versi KPU. Masak demokrasi segaduh dan sebenci ini ? Memang seperti minyak dan air jika dua pihak berbeda prinsip bertemu. Malaikat dan setan pun muskil bersatu kan ? Kubu 02 memplintir capaian 01. Terpaksa 01 men-klarifikasi dengan data valid. Lalu 02 bikin hoax bahkan dari hal yang tak ada sama sekali ( penganiayaan RS, 7 kontainer ). Ya jelas 01 mesti meluruskan dan kontra narasi, dong. Jangan sampai para pemilih salah nyoblos karena kebohongan masif yang terus mereka jejalkan ke pemilih baru, lalu Indonesia mundur lagi di tangan kubu yang demen ( bisanya ) hoax dan berkhayal. Atau shut down seperti AS sekarang yang bikin bisnis gulung tikar dan dolar berhamburan keluar AS.
Jokowi karena belum mencapai angka pertumbuhan di atas 5,3 seperti janjinya, lantas disebut hoax oleh 02. Hoax itu fake news, berita bohong, bukan janji kampanye yang belum terealisasi. Presiden Filipina yang berjanji muluk saat kampanye tak disebut hoax oleh rakyatnya, yang mendukung mau pun yang tidak. Juga presiden-presiden sebelum Jokowi dan kepala daerah 34 provinsi yang belum tercapai targetnya. Tapi kalian, pendukung 02 menggunakan kekurangan Jokowi ini sebagai dalih untuk menduplikasi berlipatganda kebohongan dan kelicikan tanpa risih. Kejam, tak proporsional, semau gue khas orang sombong pendengki yang merasa diri lebih tinggi dan merasa berhak menindas lawan yang menghalangi syahwat berkuasa.
Kaum milenial yang cari kanal rileks di Capres 10, kemungkinan terburuknya adalah golput jika tak diarahkan. Mungkin swing voters yang 9% itu. Tapi masih mendingan daripada mereka masuk kubu 02 atau tertular berkontestasi menghalalkan segala cara lalu mencakari saudara setanahairnya. Itu bisa lebih runyam.
Kita yang 54% dari populasi harus tetap gigih dan cerdik memenangkan capres Jokowi-Ma’ruf nomor 01 untuk Indonesia Maju ( Indonesia Juara bagiannya Jabar-1, ) karena warga AS yang tingkat pendidikannya lebih baik, tahun 2016 pun masih bisa ketipu Trump yang 80% bohong ( juga Brasil tahun 2018 ). Dari riset, 1 dari 5 warga Singapura tak tahu apa yang dibacanya itu hoax atau bukan.
Nah, untuk mengenali hoax atau bukan, Dr. Dina YS punya kiatnya :
Metodologi : menangkap ‘bau’ hoax dalam isu muslim Uyghur, Rohingya, Suriah, Palestina.
Tahap pertama: FAKTA
Fakta artinya: benarkah terjadi? Ketika disebut “orang Muslim dibunuh pemerintah China” atau “orang Sunni dibunuh orang Syiah”, perlu dicek (1) benarkah terjadi? (2) kalau benar, dalam kondisi apa, atas alasan apa?
Kasus :
-Ada foto orang yang dihukum gantung, diberi caption: orang Sunni di Iran ( penyebarnya, antara lain akun seorang ustadz, dan akun pkspiyungan ). Saat dicek, ternyata dia adalah pembunuh 5 perempuan yang dijatuhi hukuman gantung tahun 2011. Sama sekali tidak ada info, orang ini Sunni atau Syiah. Jika Sunni, apakah bila dia membunuh, dia tidak boleh dihukum? Di Indonesia, para teroris yang meledakkan bom itu juga mengaku Sunni [ padahal Wahhabi ], apa ketika pengadilan RI menjatuhkan hukuman kepada mereka, pemerintah disebut ‘anti Sunni’ ?
-Orang-orang pro-IM dan HTI di Indonesia selalu menyebar hoax bahwa rezim Assad-Syiah adalah pembantai Sunni. Yang mereka jadikan dalil: pembantaian di Hama tahun 1982. Ya benar, ada pembantaian di Hama 1982 dan korbannya Sunni. Tapi, mereka adalah anggota Ikhwanul Muslimin yang melakukan pemberontakan bersenjata untuk menggulingkan Hafez Assad; ayah dari Presiden Suriah yang sekarang. Pertanyaannya: pemerintahan ( kabinet ) Suriah sejak dulu sampai sekarang diisi mayoritas Sunni; apakah IM di Hama dipersekusi akibat aksi kudeta bersenjata atau karena Sunni-nya?
-Kelompok tertentu gemar menebar info bahwa kaum Rohingya dibantai oleh kaum Budha-pembenci-Muslim. Bahwa kaum Rohingya didiskriminasi dan ditindas oleh Junta Myanmar, adalah benar. Kemlu RI sudah mengkonfirmasi nasib buruk mereka [ dan bahkan sudah melakukan banyak hal untuk membantu ]. Tapi, benarkah itu dilakukan Junta Myanmar atas alasan ke-Islam-an ? Kalau memang Islam-nya yang dibenci, mengapa orang-orang Muslim lainnya hidup baik-baik saja di Myanmar, dan masjid-masjid berdiri aman di sana ?
-Orang-orang Uyghur, sejumlah SATU JUTA orang konon direpresi oleh pemerintah China dengan alasan : karena mereka Muslim. Benarkah ? Dari sisi angka, sangat bombastis. Satu juta itu banyak sekali, sangat berbau hoax [ buat yang ‘alarm’-nya sudah terasah ].
Lalu, sumber beritanya dari mana? Ternyata dari media-media mainstream Barat. Cek lagi, siapa yang jadi narasumber mereka. Yang paling sering dikutip adalah World Uighur Congress, sebuah organisasi yang didanai oleh NED, sebuah lembaga AS yang punya rekam jejak panjang dalam memobilisasi kudeta dan mengatur upaya propaganda menjatuhkan rezim-rezim yang menentang agenda Washington
Lalu, foto-foto dan video yang tersebar, sudahkah dicek dengan google image, hoax atau bukan? Pengalaman saya meneliti Suriah, saya menemukan sangat-sangat banyak foto hoax ( misalnya, gambar anak kecil ditembak tentara Israel, disebut anak kecil dibantai Assad ).
Selanjutnya, cara berpikir ilmiah/ akademis adalah: dengarkan sanggahan dari pihak yang berlawanan. Pemerintah China sudah mendatangi berbagai pemerintahan negara-negara Islam untuk menjelaskan duduk persoalannya. Kamp yang disebut-sebut itu ternyata kamp deradikalisasi dan ini terkait dengan bergabungnya 20.000 lebih orang Uighur dengan ISIS di Suriah.
Nah… dari semua kasus yang saya kasih ini, bisa dilihat betapa kita perlu memisahkan mana yang FAKTA, mana yang FAKTA + framing, mana yang HOAX.
Sebelum sampai tahap YAKIN, sangat salah bila kita menyikapinya dengan emosional. Tunggu dengan sabar. Membaca dengan lebih dalam, baca dari 2 sisi.
TAHAP 2 : Analisis
Bila YAKIN faktanya benar, barulah dianalisis dengan kepala dingin. Menganalisis itu tidak dengan cara cocok-cocokan ( misal: tuh, kan orang China memang jahat ! Usir orang China dari Indonesia ! ) tapi dengan basis logika dan teori yang jelas, supaya bisa masuk ke tahap 3
https://dinasulaeman.wordpress.com/2018/12/29/tentang-china-dan-uyghur-2/
TAHAP 3: Solusi/rekomendasi
Contoh, adalah benar bahwa kaum Rohingya dan Palestina sedang tertindas. Lalu apa yang bisa kita lakukan sebagai bangsa Indonesia? Melakukan upaya diplomasi kemanusiaan? Atau kirim pasukan jihad ? Atau usir Dubes Myanmar? Atau GANTI PRESIDEN ?
Ketika solusi yang diberikan TIDAK NYAMBUNG, maka bisa disimpulkan, si pembawa pesan [ orang yang heboh mengangkat isu ini ] tidak benar-benar sedang memperjuangkan nasib Rohingya/ Palestina/ Uyhgur.
Kalau benar pemerintah China bersikap jahat ke orang Uyghur, mengapa PRESIDEN RI yang harus diganti ? Bukankah kejadiannya di China sana?
Sekedar kilas balik: apa mereka yang dulu heboh luar biasa menuntut pemerintah menampung pengungsi Rohignya dan heboh menggalang dana benar-benar tulus? Kalau ya, mengapa mereka sekarang diam ketika Pemprov Aceh kewalahan mendanai para pengungsi Rohingya itu? Kemana dana yang dulu mereka kumpulkan dari rakyat Indonesia? Apa semua diserahkan ke para pengungsi atau 30-60% dipotong dengan alasan ‘operasional’?
Sebaliknya, mengapa mereka tidak pernah mengapresiasi Kemenlu yang selama ini jungkir-balik melakukan berbagai upaya diplomatik mengurusi kasus Rohingya?
Demikian untuk sementara. Ingat ya, ada 3 tahap: pastikan faktanya apa [ bukan fakta+framing ] ; lalu analisis dengan berbasis logika dan teori; dan berikan rekomendasi yang nyambung, bukan salah sambung.
Ketika ada pihak-pihak tidak melakukan 2 tahap pertama dengan benar lalu masuk tahap ke 3 ( kasih rekomendasi/solusi ) dengan tak nyambung, Anda akan paham, mereka sebenarnya siapa.
Seingat saya, pas hari pencoblosan pemilu di Iran ( ketika capres petahana Ahmadinejad yang lagi gencar disudutkan dan diembargo AS cs ) saya seharian sulit mengakses internet. Mungkinkan itu dilakukan di Indonesia ? ( 17 April 2019, atau ditambah seminggu sebelumnya, waktu yang biasa digunakan kader koalisi PS bergerilya menambah suara di pilkada 2018, lalu menuduh lembaga survei meleset, padahal tak sampai mengubah hasil akhir cakada yang sudah disurvei menang )
Sistem di China yang otoriter, bahkan men-sensor habis medsos dan portal made in AS. Bisa dikombinasi dengan sistem Jerman yang menerapkan denda bagi perusahaan yang membiarkan hoax merajalela di platformnya. Atau KPU dan Bawaslu sekarang lebih siap mendiskualifikasi pelanggar kesepakatan kampanye ? ( denda Rp 1 miliar tiap hoax, buat nambah kas anggaran pemilu, maybe ? ). Prinsipnya ada penjeraan bagi pelanggar agar tak membesar dan membahayakan demokrasi di negeri ini. Will you think about it ?
KPK DITEROR BOM & SOLUSI PENGAMANAN.
PP 36 tahun 2009 mengatur detail cara pengamanan pimpinan KPK dan keluarganya. Para komisioner mendapat rumah dinas ( bagi yang tidak punya rumah di Jakarta ) dan sejumlah fasilitas lainnya. Termasuk diperbolehkan memegang senjata untuk menjaga diri ( EMI, 11/1/2019 ). Saat ini para komisioner tinggal di rumah sendiri yang dilalulalangi orang di jalan depan rumah dan remang-remang tak terjaga di belakang rumah. Komisioner Agus dan Laode berusaha tegar tak terpengaruh teror. Tapi polisi tetap perlu meningkatkan pengamanan ( berlapis ) jika mereka tak disatukan di kompleks dinas yang mengefesienkan pengamanan. KPK mungkin perlu menangani kasus lama/ besar lagi agar publik melihat KPK tak terpengaruh teror dan bekerja lebih baik ( lebih senyap seperti Jokowi yang tahu-tahu sudah peresmian proyek atau divestasi kelar ). Tahu-tahu koruptor kakap sudah divonis 20 tahun penjara, seumur hidup, dimiskinkan, nyapu jalan di jalan protokol dengan tangan diborgol atau dihukum mati.
ICW pernah mengusulkan ada unit khusus di KPK yang tak hanya menangani ancaman terhadap pimpinan dan pegawai KPK di dalam gedung KPK tapi juga di luar gedung. Gusdur pernah bilang : KPK kuat jika didukung 50 hakim, 500 jaksa, dan 5000 pasukan terbaik.
Semoga teror ini cuma teror demokrasi dan segera tertangkap pelakunya ( karena perasaan, kasus yang sedang ditangani KPK : suap pengadaan barang, korupsi kepda, KTP-E, Meikarta, dan Century yang dari dulu seperti itu. Apa karena Aher dan lingkaran RI-6 mulai bersaksi ? )
LONGSOR CISOLOK, SUKABUMI. MALAM TAHUN BARU KELABU.
Kampung Garehong, RT 05/04, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, berpenduduk 101 orang pada Senin, 31/12/2018, sekitar jam 18.00 petang diterjang longsor dipicu hujan deras yang turun. 34 rumah tertimbun, 35 warga tewas tertimbun, 16 sudah ditemukan, 19 masih hilang, kata Danrem 061 Suryakencana, Kolonel Muhammad Hasan ( Tribun Jabar, 2/1/2019 ). Proses pencarian dan evakuasi korban tertimbun menggunakan 3 alat berat dan pompa air, kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Jasad yang belum teridentifikasi dibawa ke polisi DVI. Longsor susulan terjadi 4 kali pasca longsor pertama. Update terakhir, tinggal seorang yang belum ditemukan Tim SAR Gabungan dan relawan, yang kemudian direlakan keluarganya. Evakuasi pun dihentikan. Para pengungsi tinggal sementara di posko dan rumah tetangganya. Bantuan kemanusiaan bagi korban longsor Sukabumi berdatangan. 15 dosen UI ikut terjun membantu. Semoga para korban tabah dan ikhlas. Amiin..
Diprediksi lebih dari 2500 bencana terjadi di Indonesia tahun ini. 95 persen bencana tahun 2019 adalah hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, puting beliung, akibat luasnya kerusakan DAS ( daerah aliran sungai ), lahan kritis ( 14 juta ha ), laju kerusakan hutan, kerusakan lingkungan, perubahan penggunaan lahan ( 110.000 ha lahan pertanian lenyap tiap tahun ), kata Sutopo. Diprediksi tak ada El Nino ( kemarau panjang/ kering ) dan La Nina ( kemarau basah/ masih sering hujan ) yang menguat intensitasnya sehingga musim hujan dan kemarau bersifat normal.
Tahun 2018 terjadi 1.245 bencana.Tahun 2017 ada 2.862 bencana dengan korban 378 jiwa. Tahun 2004 ada 774 bencana dengan 166.388 korban tewas. Rata-rata terjadi 500 gempa tiap bulan di jalur subduksi di laut dan jalur sesar di darat. Perlu diwaspadai gempa-gempa di Indonesia bagian timur yang kondisi seismisitas dan geologinya lebih rumit dan kerentanannya lebih tinggi.
Jika gempa lebih dari 7 SR, kedalaman kurang dari 20 km dan berada di jalur subduksi, maka ada potensi tsunami. Sistem peringatan dini tsunami sudah lebih baik dibanding sebelumnya.
Dari 127 gunung api di Indonesia, saat ini terdapat 1 gunung berstatus Awas ( Sinabung ), 4 gunung berstatus Siaga ( diantaranya, Soputan, GA Krakatau, Gunung Agung ) dan 16 gunung berstatus Waspada ( Gunung Merapi dll ).
Bagi masyarakat Gunung Slamet ada kearifan lokal yang percaya erupsi akan datang jika satwa turun gunung. Sistem peringatan dini bencana meliputi, alat, sosialisasi, edukasi, kearifan lokal, partisipasi masyarakat, mata pencarian masyarakat, politik lokal, kebijakan publik dsb yang harus dikaji secara menyeluruh. Siapkan diri anda untuk menghadapinya.
Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 10 Mei 1963 adalah perwira tinggi TNI-AD yang sejak 9 Januari 2019 mengemban amanat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) yang ke-3. Prajurit raider ( setara kekuatan 10 tentara ) ini pernah jadi Pangdam Siliwangi dan Pattimura, Komandan Paspampres, Wadanjen Kopassus, Wakil Komando Satuan Tugas untuk pembebasan kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh perompak Somalia, menghijaukan kawasan tandus di Sulawesi Selatan dan memimpin program pembersihan sungai Citarum Harum. Mitigasi bencana menjadi fokus kerjanya tahun ini. Selamat bertugas, Pak Doni..
———————-
Membaca pemikirannya sungguh mencerahkan, menenangkan dan menyemangati. Memompa kepercayaan diri kita sebagai bangsa yang berdaya meraih masa depan gemilang. Bahasanya renyah mudah dimengerti, awam sekalipun. Gak njelimet seperti kebanyakan ilmuwan dan profesor yang textbook minded. Seperti ilmu padi, makin merunduk makin berisi. Makin ahli makin mudah dipahami. Makin sederhana makin banyak direplikasi.
Ketika posting lalu saya menyebut cukup banyak desa belum berkembang dan mandiri di luar Jawa, terbanyak di Papua, eh.. gayung bersambut, guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini meluncurkan program Punggawa yang membantu desa-desa itu menjadi berkembang dan mandiri pula. Sesuai tutur kata dan perbuatan. Nyebut skor 9 kemajuan desa di akhir periode kedua pemerintahan Jokowi ( 2019 – 2024 ), sang profesor menindaklanjuti dengan aksi nyata : merekrut para perintis muda ( punya bisnis start up ) minimal lulusan SMA, maksimal umur 30 tahun, untuk dilatih social entrepreneurship ( pengusaha langit ) untuk diterjunkan ke desa, jadi aktor perubahan yang membantu mempercepat kemandirian desa, didampingi para mentor andal dari Rumah Perubahan yang didirikannya dan dilanggani para CEO dan akademisi top. Gratis pelatihannya, tapi jika sudah lulus seleksi ketatnya, para Punggawa akan dibekali modal, jaringan pemasaran, akses ke BUMDES, dsb. Wow !
Tekad membangun negara dan membantu sesama selalu diberi-Nya jalan. Tertarik ? Langkah pertama follow akun Instagram :
@inisiatif.rp @rumah_perubahan
Selalu menyejukkan dan bikin senyum tiap menyimak tulisannya. Ada juga ya profesor segaul ini yang brilian mengurai persoalan rumit bangsa ini. So, man of this post is…the one and only.. Rhenald Kasali.
Akun Prof. Rhenald di Twitter
=================
INFO BANDUNG, JAWA BARAT
Kabat gembira bagi para pengendara yang tertib ( pakai seatbelt, stop di marka jalan yang ditetapkan saat lampu merah, tak menelpon saat menyetir, dsb ) akan diberi hadiahi tune up gratis oleh Auto 2000. Program ini berlaku selama setahun melalui pemantauan CCTV di persimpangan jalan untuk memotivasi warga Kota Bandung agar disiplin berlalulintas ( PRSSNI, 27/12/2018 ).
Sepeda motor ambulans diluncurkan Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk melayani warga yang tinggal di gang-gang kecil dalam program Layad Rawat ( PRSSNI, 4/1/2019 )
Ridwan Kamil meninjau mobil ambulan mini ICU, pada acara serah terima di Pendopo Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kamis, 26 Juli 2018. Ambulan yang dilengkapi perlengkapan ICU diharapkan bisa membantu keadaan darurat di dalam kendaraan. Saat itu Pemerintah Kota Bandung mendapat bantuan 17 unit sepeda motor beserta perlengkapan medis tambahan untuk Tim Layad Rawat dari PT Angkasa Pura II dan BPJS Kesehatan. Selain itu, Kota Bandung juga mendapat satu mobil ambulans lengkap dengan fasilitas mini ICU dari PT Astra Daihatsu Motor. Ya, sekarang jamannya dokter yang mendatangi pasien, terutama kaum sepuh dan difabel yang sulit pergi ke dokter, dan keadaan darurat yang dialami warga Bandung yang jauh dari faskes. Selama setahun ada 60 ribu panggilan. Dari 60 ribu terverifikasi 50 ribu betul kebutuhan kesehatan, dan usia yang dibantu lebih 50% orang yang sangat sepuh, jelas Kang Emil.
@@
Jabar juara Program Budhipura dari Kemenristek selama 3 tahun berturut-turut pada tahun 2015, 2016, 2017 sebagai provinsi termaju dalam inovasi ( K-Lite FM, 23/11/2018 )
BIJB Kertajati baru digunakan 25 ribu penumpang tahun 2018 ( rata-rata 50% kapasitas pesawat yang terisi penumpang ). Tantangannya lebih berat setelah tol diresmikan. Namun, seperti juga jalan tol Trans yang butuh 2-3 tahun untuk ramai setelah diresmikan, bandara internasional Jawa Barat masih punya waktu 3 tahun untuk ramai pengunjung. Apalagi, Gubernur Emil mengundang warga untuk jadi duta pariwisata mempromosikan bandara baru ini. Problem landasan kurang panjang semoga bisa diatasi sehingga pesawat berbadan besar pun bisa mendarat di sini. Tetap semangat. Target tahun 2019, sebanyak 2,7 juta penumpang terbang melalui bandara ini. Dishub pemprov Jabar akan lebih giat mensosialisasi dan mempromosikan ( K-Lite FM, 12/12/2018 )